Advertisement
Mudik Dilarang, Organda: Enggak Usah Dilarang, tapi...

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyarankan agar pemerintah tidak melarang mudik Lebaran 2021 sebab tidak berdampak efektif terhadap pergerakan masyarakat seperti halnya 2020.
Sekretaris Jenderal DPP Organda Ateng Haryono mengatakan daripada melarang mudik, sebaiknya pemerintah fokus pada upaya mempertegas dan memperjelas bagaimana faktor-faktor risiko bila masyarakat tetap bepergian di tengah libur panjang seperti Lebaran.
Advertisement
"Kalau kita pikir ya enggak usah dilarang [mudik]. Tapi pemerintah wajib menyampaikan bahwa risiko bergerak itu ketika misalkan bergerak dari daerah tingkat penularan yang tinggi atau zona merah atau dari zona hijau ke merah atau sebaliknya. Nah risiko-risiko ini yang patut disosialisasikan lebih tajam," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (28/3/2021).
Dia bercerita, tahun lalu pemerintah juga mengeluarkan larangan serupa. Tetapi faktanya, masyarakat yang ingin bepergian khususnya dalam hal ini mudik, tetap saja melakukan perjalanan.
Mereka lanjutnya, tetap bisa melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor, kendaraan pribadi atau angkutan tidak berijin dan gelap yang dalam tanda kutip memang tidak menerapkan protokol kesehatan.
Dia menyebut, apabila angkutan gelap masih dibiarkan beroperasi seperti tahun lalu, maka larangan ini tidak akan efektif. Pasalnya menurut dia, larangan mudik tahun lalu malah membuka pasar angkutan gelap sehingga alih-alih menekan lonjakan kasus Covid-19, zona merah bertambah dan perusahaan bus semakin terpukul.
"Atau [daripada melarang mudik], bagi mereka yang mau bergerak wajibkan saja satu ketentuan bahwa mereka itu memang wajib di-screening sehingga mereka bepergian pada posisi sehat tidak ada paparan Covid-19. Terserah mau GeNose atau periksaan lain," tuturnya.
Terkait hal ini lanjutnya, khusus untuk angkutan umum dia berharap barangkali pemerintah dapat memberikan dorongan yang lebih baik seperti menggratiskan pemerikasaan GeNose di terminal-terminal, sehingga masyarakat yang datang dapat diperiksa dan lebih menjamin bahwa mereka yang bepergian memang dalam kondisi sehat.
"Termasuk nantinya pemerintah daerah menyiapkan posko-posko karantina. Hal-hal ini yang harusnya dilakukan sehingga masyarakat dapat tetap bepergian dengan jujur. Mereka terbina dengan baik, perjalanan terbina dengan baik dan seluruh industri tidak terganggu," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Rabu 2 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement