Advertisement
Harga Minyak Terus Naik karena Terusan Suez Masih Macet

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Harga minyak masih terus naik karena kapal kontainer besar terjebak di Terusan Suez sehingga mengganggu pengiriman.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (26/3/2021) hingga pukul 11.39 WIB, harga minyak jenis WTI untuk kontrak Mei 2021 di bursa Nymex bergerak naik 1,04 persen ke posisi US$59,17 per barel.
Advertisement
Sementara itu, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Mei 2021 di bursa ICE naik 0,82 persen ke posisi US$62,46 per barel. Sepanjang tahun berjalan 2021, harga minyak telah bergerak naik hingga 22 persen.
Kepala Strategi Pasar Global Axi Stephen Innes mengatakan bahwa saat ini terdapat banyak sentimen yang membuat pasar minyak cukup volatil. Dia menjelaskan, volatilitas di pasar minyak telah naik ke level tertinggi sejak November 2020.
Sebelum melejit pada perdagangan hari ini, minyak terus dalam tekanan bearish karena meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di beberapa negara di dunia sehingga berpotensi melambat proses pemulihan ekonomi.
Adapun, penguatan saat ini didukung oleh potensi gangguan pengiriman akibat terhambatnya jalur Terusan Suez karena terjebaknya kapal kontainer besar sejak tiga hari lalu.
Penyumbatan Terusan Suez telah menyebabkan kenaikan tarif pengiriman dan kemacetan kapal yang menunggu untuk melewati arteri vital perdagangan dunia.
Kapal besar itu belum menunjukkan tanda-tanda bergerak untuk hari ketiga, memaksa pemilik kapal dan pedagang lainnya untuk mempertimbangkan rute alternatif yang mahal di sekitar Afrika.
“Penundaan dalam pembukaan kembali Terusan Suez dapat menambah sedikit dukungan minyak untuk menguat, tetapi kasus virus yang melonjak di seluruh Eropa dan AS itu akan membatasi keuntungannya,” papar Innes dikutip dari Bloomberg, Jumat (26/3/2021).
Harga minyak berada di jalur untuk penurunan mingguan ketiga kali secara berturut-turut dan menjadi penurunan terpanjang sejak April. Penurunan harga minyak ditekan prospek bearish permintaan jangka pendek.
Secara terpisah, Tim Analis dan Riset Monex Investindo Futures menjelaskan bahwa pasar khawatir permintaan minyak akan terus berlanjut seiring dengan penerapan lockdown di Jerman karena meningkatnya kasus positif Covid-19.
Pasar juga khawatir terhadap potensi penyebaran gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Eropa sehingga pemulihan ekonomi semakin sulit untuk dicapai.
“Harga minyak berpeluang masih dijual menargetkan level support US$57,2 dan selanjutnya US$56,3 per barel selama harga tidak mampu menembus level resisten US$60,65 per barel,” tulis Monex Investindo Futures dalam risetnya, Jumat (26/3/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement