Advertisement

Hasil Studi: Serbuk Sari di Udara Potensial Tingkatkan Risiko Infeksi Covid-19

Newswire
Rabu, 17 Maret 2021 - 20:47 WIB
Bhekti Suryani
Hasil Studi: Serbuk Sari di Udara Potensial Tingkatkan Risiko Infeksi Covid-19 Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Hasil penelitian baru-baru ini menyebut keterkaitan antara serbuk sari dengan penyebaran Covid-19.

Konsentrasi serbuk sari dari tanaman di udara yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi virus Corona baru. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang disusun oleh para peneliti di Technical University of Munich (TUM) dan Helmholtz Zentrum Munchen di Jerman.

Advertisement

Melansir dari Healthshots, mereka mencatat bahwa orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi dapat melindungi diri mereka dengan mengamati ramalan serbuk sari dan mengenakan masker penyaring debu.

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Peneliti menganalisis data serbuk sari dari 130 stasiun pada 31 negara di lima benua.

Tim tersebut menunjukkan bahwa serbuk sari yang terbawa udara dapat menyebabkan, rata-rata 44 persen dari variasi tingkat infeksi dengan kelembapan dan suhu udara juga berperan dalam beberapa kasus.

Selama interval tanpa peraturan pembatasan wilayah, tingkat infeksi rata-rata empat persen lebih tinggi dengan setiap peningkatan 100 butir serbuk sari di udara per meter kubik.

Di beberapa kota di Jerman, konsentrasi hingga 500 butir serbuk sari per meter kubik per hari menyebabkan peningkatan keseluruhan tingkat infeksi lebih dari 20 persen.

Namun, di wilayah di mana aturan pembatasan wilayah diberlakukan, jumlah infeksi rata-rata hanya setengahnya lebih tinggi pada konsentrasi serbuk sari yang sebanding.

Para peneliti menjelaskan bahwa konsentrasi serbuk sari yang tinggi menyebabkan respons imun yang lebih lemah di saluran udara terhadap virus yang dapat menyebabkan batuk dan pilek, termasuk SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Mereka mencatat bahwa ketika virus memasuki tubuh, sel yang terinfeksi biasanya mengirimkan protein pembawa pesan. Protein ini dikenal sebagai interferon antivirus, memberi sinyal pada sel-sel di dekatnya untuk meningkatkan pertahanan antivirus mereka untuk mencegah penjajah.

Studi tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi serbuk sari yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan jumlah penyakit pernapasan, termasuk Covid-19.

Claudia Traidl-Hoffmann, penulis studi dan profesor kedokteran lingkungan, menyarankan orang-orang yang berisiko tinggi untuk memantau perkiraan serbuk sari.

"Mengenakan masker penyaringan partikel ketika konsentrasi serbuk sari tinggi dapat mencegah virus dan serbuk sari keluar dari saluran udara," kata Traidl-Hoffmann.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Kulonprogo Menurun 26 Persen Selama Libur Lebaran 2024

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement