Advertisement
Vaksin AstraZeneca-Oxford Dinilai Lebih Murah & Mudah Didistribusikan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Universitas Oxford ke dalam daftar untuk penggunaan darurat, sehingga memperluas akses vaksinasi bagi negara berkembang, karena lebih murah dan lebih mudah didistribusikan.
“Kami sekarang memiliki vaksin yang lebih murah dan cepat, tapi kami masih perlu meningkatkan produksi," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada jumpa pers seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (16/2/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Mantap! Lebih dari Separuh Nakes Terdaftar di Jogja Sudah
Dia terus mengimbau para pengembang vaksin Covid-19 untuk menyerahkan berkas ke WHO untuk ditinjau dan pada saat yang sama menyerahkannya ke regulator di negara-negara berpenghasilan tinggi," kata Tedros.
WHO juga menyatakan telah menyetujui vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca-SKBio (Republik Korea) dan Serum Institute of India.
Daftar vaksin dari badan kesehatan PBB itu muncul beberapa hari setelah panel WHO memberikan rekomendasi sementara tentang vaksin.
Rekomendasi itu adalah dua dosis dengan interval sekitar 8 hingga 12 minggu dan harus diberikan kepada semua orang dewasa dan juga dapat digunakan di negara-negara dengan wabah jenis varian Afrika Selatan.
BACA JUGA : Sultan Berharap Tak Ada Warga Jogja yang Menolak Vaksin
Hasil studi dari WHO menemukan, bahwa vaksin Astrazeneca memenuhi kriteria keamanan yang "harus dimiliki", dan manfaat kemanjurannya yang melebihi risikonya.
Vaksin AstraZeneca-Oxford dipuji karena lebih murah dan lebih mudah untuk didistribusikan daripada beberapa saingan, termasuk vaksin produksi Pfizer-BioNTech, yang terdaftar untuk penggunaan darurat oleh WHO pada akhir Desember.
Hampir 109 juta orang dilaporkan terinfeksi Virus Corona baru secara global dan lebih dari 2,5 juta dilaporkan meninggal, menurut penghitungan Reuters. Infeksi dilaporkanpada lebih dari 210 negara dan wilayah sejak kasus pertama diidentifikasi di China pada Desember 2019.
BACA JUGA : 44.000 Dosis Vaksin Covid-19 Tahap Kedua Tiba di DIY
Dosis vaksin AstraZeneca merupakan bagian terbesar dari dosis dalam skema pembagian vaksin virus corona WHO. Lebih dari 330 juta dosis akan dibagikan ke negara-negara miskin mulai akhir Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Advertisement
Advertisement