Advertisement
Kwik Kian Gie Takut Kritik Pemerintah, Refly Haru Sebut Masalah Besar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pakar hukum tata negara Refly Harun ikut berkomentar mengenai Kwik Kian Gie yang menyampaikan rasa takut dalam hal mengkritik pemerintah. Menurutnya hal ini adalah masalah besar.
Refly melanjutkan bahwa hal terpenting untuk memberikan ketenangan dalam hal menyampaikan aspirasi adalah adanya jaminan tidak ada kriminalisasi.
Advertisement
Pernyataan tersebut diutarakan Refly melalui siaran langsung video YouTube-nya berjudul "Istana Jawab Kwik Kian Gie" pada Rabu (10/2/2021).
Pernyataan ini disampaikan Refly menanggapi pernyataan Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman yang merespons pernyataan ekonom senior Kwik Kian Gie yang mengungkapkan takut mengkritik pemerintahan saat ini.
"Yang penting satu saja jangan mengkriminalkan atau tiba-tiba ujug-ujug mengadukan kepada polisi," ungkap Refly dikutip pada Kamis (11/2/2021).
Refly menjelaskan bahwa polisi adalah alat negara. Apabila penguasa misalnya presiden berkenan melakukan proses hukuk terhadap suatu kritik, maka polisi tentu akan membawanya ke ranah hukum.
"Jadi di situlah sebenarnya masalahnya tidak ada keseimbangan antara state dan civil society kalau menggunakan tangan kekuasaan untuk menyelesaikan masalah," ungkap Refly.
Melalui video ini, pakar hukum ini pun kemudian membahas pernyataan Fadjroel yang mengungkapkan masyarakat patut belajar kepada jurnalis saat menyampaikan kritikan yang berdasarkan akurasi dan verifikasi.
Dalam hal itu, Refly tidak setuju. Dia membagi dua jenis kritik, yakni yang bersifat analisis dan opini.
Meskipun opini belum tentu benar, perspektif dari seseorang akan memperkaya pengetahuan pengambil keputusan.
Seperti diberitakan sebelumnya, ekonom senior Kwik Kian Gie pun sempat mengungkapkan bahwa dirinya belum pernah merasa setakut ini mengemukakan pendapat yang berbeda dengan maksud yang baik.
"Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yang berbeda dengan maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah," tulisnya dengan akun @kiangiekwik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
Advertisement
Advertisement