Advertisement
Eropa Kini Mulai Tinggalkan Batu Bara, Indonesia Kapan?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Batu bara diperkirakan masih akan memegang peranan penting bagi ketahanan energi nasional, setidaknya hingga 30 tahun mendatang.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan dan Tata Kelola Minerba Irwandy Arif mengatakan bahwa sampai dengan 2020 porsi batu bara dalam bauran energi nasional mencapai 38,7 persen dan ditargetkan turun menjadi 30 persen pada 2025.
Advertisement
Namun, berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), hingga 2050 porsi batu bara dalam bauran energi diperkirakan masih mencapai 25 persen.
BACA JUGA: Polri Akan Tindak Penyebar Hoaks Meninggalnya Ustaz Maaher
"Jadi, kapan Indonesia akan mengakhiri penggunaan batu bara seperti yang dilakukan Eropa? Sepertinya masih panjang jalannya. Apakah 2060,2070? Ini tergantung perkembangan EBT [energi baru terbarukan], dan lain-lain," ujar Irwandy dalam sebuah webinar, Rabu (10/2/2021).
Dia mengatakan bahwa saat ini sudah muncul tanda-tanda peringatan bagi industri batu bara, mulai dari Eropa yang segera menerapkan kebijakan near zero emission coal, China menurunkan jumlah impor batu bara, harga batu bara yang terus menurun, hingga perkembangan EBT di dunia dan Indonesia.
Akan tetapi, untuk kawasan Asia, hingga 2040 diperkirakan penurunan permintaan batu bara tidak begitu signifikan karena masih banyaknya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang beroperasi.
"Eropa akan segera mengakhiri penggunaan batu baranya. Namun, sebaliknya di Asia itu akan peak pada 2027 dan akan turun, tapi tidak signifikan karena sebagian besar dari pembangkit listrik batu bara terdapat di Asia. Memang ada pengurangan, tapi konsumsi masih cukup banyak," katanya.
Sementara itu, pemerintah saat ini gencar untuk mendorong penghiliran batu bara. Pemerintah ingin mewujudkan terbangunnya sejumlah industri hilir batu bara skala komersial, mulai dari gasifikasi, cokes making, coal upgrading, pencairan batu bara, coal slurry, UCG, dan briket batu bara, pada 2030 dengan kapasitas total mencapai 37,6 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masyarakat di Pesisir Diminta Mewaspadai Potensi Banjir Rob hingga 5 Mei 2025
- Hemat Energi, Jemaah Calon Haji Diminta Tidak Memaksakan Salat Arbain di Madinah
- Demo Hari Buruh di Semarang Berakhir Ricuh, Polisi Tangkap Sejumlah Provokator
- Dedi Mulyadi Wajibkan KB Vasektomi bagi Penerima Bansos, Begini Kata MUI soal Vasektomi
- Layanan Haji 2025 Siap Beroperasi, Kementerian Agama Sebut Persiapan Kelar
Advertisement

Kelok Mertan View Kulonprogo Jadi Panggung Baru Wisata Berbasis Kereta Api
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi BMKG 1 Mei 2025: Daftar Kota Berpotensi Hujan
- Manajer dan Pengawas SPBU Terlibat Oplos BBM Pertamax, Begini Respons Pertamina Patra Niaga
- Menjelang Siang, Buruh Memadati Gedung DPR untuk Aksi May Day Siang Ini
- Pidato Hari Buruh di Monas, Presiden Prabowo Ingin Marsinah Jadi Pahlawan Nasional
- Makan Bergizi Gratis Diyakini Bisa Menggerakkan Ekonomi, Ini Kata Luhut
- Layanan Haji 2025 Siap Beroperasi, Kementerian Agama Sebut Persiapan Kelar
- Penguatan Perlindungan Hak-Hak Buruh Jadi Janji Ketua DPR di Hari Buruh
Advertisement