Advertisement
Koalisi dengan Jokowi, Prabowo Sebut Kader Gerindra Tetap Setia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memastikan mayoritas kadernya tetap setia dalam barisan kepemimpinannya setelah memutuskan untuk berkoalisi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Hal itu diungkapkan Prabowo saat memberikan instruksi kepada seluruh kader dalam peringatan hari ulang tahun Partai Gerindra yang ke-13 pada 6 Februari 2021 lalu.
Advertisement
“Mungkin di antara kalian akan ada yang surut semangat, akan ada yang keluar dari barisan, tapi saya meyakini jumlahnya tidak banyak,” kata Prabowo melalui halaman Facebook pribadinya yang dilihat Bisnis pada Selasa (9/2/2021).
BACA JUGA : Anak Buah Prabowo Ini Mengaku Suka Geblek karena Bikin
Berdasarkan laporan internal, dia membeberkan, hanya segelintir kader yang memilih hengkang dari Partai Gerindra setelah memilih bergabung dengan koalisi partai pengusung pemerintahan Jokowi.
“Laporan yang masuk kepada saya, pantauan langsung saya melalui media sosial menunjukkan jauh lebih banyak yang bersemangat, yang berkobar-kobar jiwa optimisnya untuk bergerak bersama membesarkan partai,” tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo mengenang masa-masa awal dirinya bersama beberapa orang mendirikan partai tersebut pada 12 tahun lalu.
Dia menceritakan, di awal berdirinya Gerindra, partai tersebut sering diejek dan tidak diperhitungkan dalam perpolitikan nasional.
BACA JUGA : Prabowo Kembali Diminta Pimpin Gerindra
"Dua belas tahun yang lalu dari tidak ada apa-apa, kita berkumpul dengan suatu gagasan besar. Gagasan ingin ikut mempengaruhi jalannya kehidupan bangsa dan negara," kata Prabowo di Kantor DPP Partai Gerindra, di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Dia mengatakan, Gerindra didirikan bukan untuk menjadi penonton, pengamat, dan pengkritik saja namun terjun dalam kancah perpolitikan nasional untuk melakukan perubahan bagi nasib bangsa dan negara.
Prabowo menceritakan, Gerindra didirikan oleh segelintir orang seperti Fadli Zon, Hashim Djojohadikusumo, dan Ahmad Muzani, hampir terlambat mendaftar ke Kementerian Hukum dan HAM.
BACA JUGA : Marah Besar soal Korupsi, Prabowo Subianto Sebut Edhy
"Waktu kita mendirikan partai dari segelintir orang, saudara Fadli Zon, Hashim Djojohadikusumo, Muzani, hampir terlambat ke kumham, cari gambar, cari nama. Ada kawan-kawan kita yang tertawakan kita," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Advertisement
Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Tujuh Anggota Kelompok Teroris Ditangkap Densus 88
- Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter
- KPK Menetapkan Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Jadi Tersangka Pencucian Uang
- 109.105 Kendaraan Melintas di Tol Jogja-Solo Selama Lebaran, Akses Kini Ditutup Lagi
- Video Viral Kejadian Unik, Truk Melaju Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung Semarang
Advertisement
Advertisement