Advertisement
Ingat! Vaksin Covid-19 Tidak Bekerja Instan, Ini yang Harus Dilakukan Agar Efektif
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Orang yang sudah divaksinasi Covid-19 belum tentu langsung kebal terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut. Hal itu dilihat dari beberapa kasus di dunia, termasuk Indonesia, adanya orang-orang yang dinyatakan positif Covid-19 meski sebelumnya sudah disuntik vaksin.
Dari realita itu, para ahli mengatakan hal itu tidak berarti vaksin tidak efektif. Kemungkinan besar seseorang juga dapat dengan mudah menularkan virus bahkan setelah divaksinasi.
Advertisement
Hal itu karena vaksin tidak bekerja secara instan. Faktanya, ini harus menjadi pengingat lain mengapa orang perlu terus melakukan tindakan pencegahan beberapa minggu setelah divaksinasi.
Meskipun vaksin bekerja untuk menghasilkan respons imun yang baik yang bertindak melawan patogen, terkadang diperlukan waktu hingga berminggu-minggu untuk merespons.
Selain itu, vaksin covid-19 juga membutuhkan dua dosis suntikan. Karena itu, orang yang baru menerima dosis pertama juga diminta tepat waktu untuk suntikan kedua.
Dua dosis vaksin diperlukan agar dapat sepenuhnya efektif dan menghindari virus.
Tindakan pencegahan yang lemah, atau sama sekali tidak melakukan tindakan pengamanan, berarti ada kemungkinan virus masuk ke tubuh Anda, dan Anda menularkannya ke orang lain.
Faktor penting lainnya yang perlu diingat saat mendapatkan vaksinasi adalah bahwa kebanyakan vaksin yang telah diluncurkan untuk digunakan saat ini bekerja untuk mencegah Anda jatuh sakit, yaitu menghentikan virus agar tidak menimbulkan masalah pada tubuh Anda.
Meskipun beberapa vaksin dapat dengan mudah 'memblokir' munculnya gejala, vaksin tersebut tidak sepenuhnya melindungi dari infeksi. Hal ini tergantung dari efikasi masing-masing vaksin yang berbeda.
Selain itu, hingga saat ini juga belum ada cukup data ilmiah untuk mendukung jenis kekebalan yang diberikan vaksin Covid-19. Alasannya? Mereka baru dan eksperimental, dengan beberapa masih dipelajari.
Tidak hanya sebagian besar dari mereka eksperimental, tetapi juga dibuat dengan cepat. Sebagian besar vaksin, termasuk buatan Pfizer dan Moderna, memiliki tingkat kemanjuran lebih dari 90%, yang juga dapat diwaspadai karena semakin banyak data dan pengamatan yang dikumpulkan. Ini berarti bahwa diperlukan waktu hingga bertahun-tahun sebelum kita mendapatkan vaksin yang 100% aman dan efektif atau yang dapat sepenuhnya mencegah infeksi.
Jadi, ini hanyalah pengingat bahwa vaksin saja tidak akan membantu kita mengalahkan pandemi. Sekalipun ini merupakan langkah besar dalam mengekang penyebaran Covid-19, tapi tetap disarankan memakai masker dengan, dan mengikuti semua aturan kesehatan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
- Diduga Menganiaya Anggota KKB, 13 Prajurit Ditahan
Advertisement
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Mudik Lebaran 2024, Batas Kecepatan Melewati Tol Jogja-Solo 40 Km per Jam
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- Terseret Kasus Pencucian Uang, KPK Cegah Windy Idol ke Luar Negeri
- SBY Mengaku Menitipkan Sesuatu kepada Prabowo Subianto
- Kejagung Tetapkan Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah
- Prabowo Akan Pasang Foto SBY di Istana Presiden Baru
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
Advertisement
Advertisement