Advertisement
Arak Bali Sekarang Punya Hak Paten

Advertisement
Harianjogja.com, DENPASAR - Arak yang menjadi minuman khas Bali dan diracik sebagai obat tradisional dalam Usada Barak kini telah mendapatkan hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Menkumham RI Yasonna H Laoly menuturkan setelah mendapatkan hak paten Usada Barak ini tidak bisa diproduksi oleh daerah lain, sehingga perlu dibuatkan beberapa varian rasa, dan kemasan yang menarik. Sebagian produksi juga disisakan setiap tahunnya dan dijual kembali 10 - 20 tahun ke depan dengan harga yang dapat mencapai Rp100 juta per botol.
Advertisement
"Semakin tua masamnya semakin hilang, dan rasanya akan semakin enak," tuturnya di Gedung Ksirarnawa Art Center, Jumat (5/2/2021).
Pada kesempatan tersebut, Yosana turut mengucapkan terima kasih kepada para perajin, dan sentra industri karena telah bekerja keras menghidupkan ekonomi daerah dalam peran sertanya melindungi kekayaan inlektual.
"Tanpa perlindungan yang baik, kekayaan komunal ini akan hilang. Jangan sampai diambil dan diakui oleh negara lain," jelasnya
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan saat ini pihaknya tengah mengelola produk branding Bali seperti Arak Bali yang dikemas dalam Usada Barak. Menurutnya, dengan hak paten warisan budaya akan terlindungi dan diberdayakan sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.
"Bali paling progresif dalam hal perlindungan kekayaan intelektual ini, kami juga akan buatkan portal khususnya," kata dia.
Adapun dalam Usada Barak ini, sambungnya, terdiri dari bahan aktif utama yakni arak Bali hasil destilasi, dan bahan tambahan yaitu serbuk daun jeruk, minyak eucalyptus 3 persen, dan PEG-40.
"Tujuan pembuatan araknebul untuk mempercepat kesembuhan pasien yang telah terinveksi dan mencegah inveksi virus SAR-COV 2 dengan cara menghirup uap alkohol yang dihasilkan," tambahnya.
Dalam acara ini terdapat 24 nama yang menerima Sertifikat dan Surat Pencatatan Kekayaan Intelektual (KI) yakni 19 KI Kepemilikan Komunal berupa Ekspresi Budaya Tradisional dan Pengetahuan Tradisional, 1 KI Kepemilikan Personal berupa Hak Paten, dan 4 KI Kepemilikan Personal berupa Hak Cipta.
Seperti Tenun Endek Bali, Tari Wong Ramayana, Drama Tari Gambuh, Seni Gerabah Banjar Basang Tamiang, Siat Geni Desa Adat Tuban, Siat Tipat Bantal, Tari Baris Babuang Desa Adat Batulantang, Tari Baris Sumbu Desa Adat Semanik, Tari Leko Desa Adat Sibang Gede, Tradisi Kebo Dongol Desa Adat Kapal, Tradisi Mebuug Buugan Desa Adat Kedonganan, Tradisi Siat Yeh Banjar Teba, Seni Pertunjukan Tektekan Bali, Mekare-Kare Tenganan Pagringsingan, Ngaro Banjar Medura Intaran Sanur, Megoak Goakan, Ari Ari Megantung, Asta Kosala Kosali, Tari Rejang Pande, Usada Barak (Arak Bali), Keunggulan Maya, Lukisan Tragedi, Tarian Laksmi Kirana, dan Tarian Rejang Dedari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
- Indonesia Waspadai Penutupan Selat Hormuz
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pengamat Minta Pemerintah Segera Luncurkan Beras SPHP, Ini Alasannya
- Pencarian 3 ABK KLM Asia Mulia Dihentikan
- Jateng Fair 2025 Resmi Dibuka, Tumbuhkan Perekonomian Baru
- Indonesia Impor 1.573 Sapi Perah Bunting dari Australia
- 170.593 Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada periode H+1 Hari Tahun Baru Islam 1447H
- Guru Ngaji yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Jakarta Selatan Ditangkap Polisi
- Israel Minta Warga Palestina Mengungsi Karena Mau Perang dengan Hamas
Advertisement
Advertisement