Advertisement
IlmuwanTemukan Pasien yang Terinfeksi 2 Varian Covid-19 Sekaligus
Kerabat korban Covid-19 berkabung dalam pemakaman massal korban virus corona di Manaus, Brasil pada 19 Mei. - Andre Coelho/Bloomberg via Getty Images Amerika Selatan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Seorang pasien Covid-19 di Brasil dilaporkan terinfeksi dua jenis virus Corona atau Covid-19 yang berbeda secara bersamaan.
Hal itu dilaporkan kelompok ilmuwan di Brasil bagian selatan. Infeksi ganda itu menggambarkan kekhawatiran soal merebaknya jumlah varian Covid-19 di negara tersebut.
Kelompok tersebut mengunggah temuan mereka di situs medis medRxiv pada Rabu (27/1/2021). Mereka menyebut riset yang mengonfirmasi infeksi dua jenis Covid-19 itu akan menjadi yang pertama di dunia.
Advertisement
Kendati demikian, hasil penelitian itu belum diterbitkan di jurnal ilmiah dan belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Dua pasien, yang sama-sama berusia 30-an, pada akhir November terinfeksi varian Covid-19 P.2 yang teridentifikasi di Rio, yang juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.28. Kedua pasien secara bersamaan terbukti positif varian Covid-19 lainnya.
Mereka dilaporkan mengalami gejala ringan. Salah satu pasien menderita batuk kering dan satu lagi mengalami batuk, sakit tenggorokan serta sakit kepala. Mereka tidak perlu dirawat inap.
Kasus tersebut menggarisbawahi banyaknya varian yang telah beredar di Brasil, sekaligus meningkatkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan bahwa kehadiran dua galur (Covid-19) di tubuh yang sama dapat mempercepat mutasi varian baru Covid-19.
"Multiinfeksi ini mampu menghasilkan kombinasi dan varian baru yang bahkan lebih cepat menular daripada yang terjadi saat ini," kata ketua riset Fernando Spilki, ahli virologi di Universitas Feevale di Negara Bagian Rio Grande do Sul.
Varian baru menyebabkan risiko penularan yang lebih besar dan kemungkinan resistensi terhadap vaksin-vaksin yang saat ini sedang dikembangkan. "Ini akan menjadi jalur evolusi lain untuk virus," tambahnya.
Mutasi yang ditemukan pada varian Covid-19 di Inggris dan yang baru-baru ini terdeteksi di Negara Bagian Amazonas Brasil sepertinya membuat virus lebih menular.
Menurut Spilki, kasus tersebut memperlihatkan viral load (jumlah virus dalam darah orang yang terinfeksi) signifikan yang beredar di Brasil sebab multiinfeksi hanya dapat terjadi ketika virus yang berbeda ditularkan dalam jumlah besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Risiko Bencana Sleman Bertambah, Keracunan Pangan Disorot
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Nataru 2026, SAR Perketat Pengamanan Pantai Parangtritis
- Revitalisasi Sekolah Capai 99 Persen, Mendikdasmen Lapor ke Prabowo
- Ratusan Personel PLN Disiagakan Amankan Listrik Nataru
- Jadwal dan Rute Trans Jogja, Bisa Jadi Referensi Perjalanan Hari Ini
- Nataru 2026, DLHK DIY Imbau Kurangi Sampah dari Sumbernya
- Hasto Dorong Sekolah Lansia Ringankan Beban Generasi Sandwich
- BGN Minta SPPG Edukasi Gizi Penerima Makan Bergizi Gratis
Advertisement
Advertisement



