Advertisement

Menkes Budi Tak Percaya Data Kemenkes, Pilih Ambil Data KPU

Mutiara Nabila
Jum'at, 22 Januari 2021 - 14:57 WIB
Nina Atmasari
Menkes Budi Tak Percaya Data Kemenkes, Pilih Ambil Data KPU Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan tidak lagi percaya pada data yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka distribusi dan penyiapan strategi vaksinasi.

Menurutnya, dari distribusi vaksin sudah banyak pihak tertipu dengan data dari Kemenkes.

Advertisement

“Saya nggak mau ketipu kedua kali. Ini dibilang secara agregat cukup jumlah puskesmas dan rumah sakit (RS) untuk menyuntik [vaksin]. RS pemerintah saja, nggak usah libatin pemda, swasta cukup, ternyata nggak cukup,” kata dia pada dialog seputar vaksinasi, Selasa (20/1/2021).

Baca juga: Sepekan, Capaian Vaksinasi Covid-19 Kota Jogja 1.469 Orang

Dia mengungkapkan, ada sekitar 60 persen kapasitas di seluruh kabupaten dan kota madya, ternyata tidak cukup untuk menyuntik vaksin Covid-19.

“Kalau cuma di Bandung, RS, puskesmas penuh, nyuntik tetap bisa. Tapi, yang di Kalteng, Kalsel dan lainnya, bisa, baru 3.000 hari baru selesai, baru 8 tahun baru selesai. Jadi, nanti di kabupaten kodya akan diperbaiki strategi vaksinasinya,” ungkap Menkes.

Supaya data tidak salah lagi, Menkes mengatakan mengandalkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk vaksinasi, yang menyediakan data terkini rakyat usia di atas 17 tahun.

Baca juga: Ajudan Bupati Kulonprogo Terpapar Covid-19

“Saya sudah kapok, saya nggak mau lagi pakai data Kemenkes, dicrossing sama data BPJS Dukcapil. Aku ambil data KPU, manual itu kemarin baru pemilihan Jabar, itu yang paling current, basenya rakyat di atas 17 tahun,” jelasnya.

Sampai saat ini, Budi mengatakan, sudah ada 70.000 rakyat divaksinasi, dari target 1,2 juta tenaga kesehatan divaksin sampai akhir Februari.

 Namun, dari 70.000 tersebut, 15 persen di antaranya batal atau ditunda vaksinasi, karena masalah kesehatan, baik komorbid dan darah tinggi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkot Jogja Bakal Tambah Kapasitas TPS 3R

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement