Advertisement
Awal Maret Inggris Ingin Longgarkan Lockdown

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah Inggris berencana meringankan aturan lockdown pada awal Maret mendatang, setelah memulai program vaksinasi massal pekan ini.
Wakil Menteri Luar Negeri Parlemen untuk Penyebaran Vaksin Covid-19 Nadhim Zahawi mengatakan, bahwa aturan pembatasan akan diperlonggar secara berkala pertama pada dua pekan awal Maret.
Advertisement
Dia mengatakan, setidaknya perlu dua sampai tiga pekan setelah pertengahan Februari, sampai vaksin yang disuntikkan pada empat kelompok paling rentan mulai bereaksi.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mennyebutkan pada Senin (18/1/2021), mengatakan bahwa 4.062.501 orang sudah menerima dosis pertama vaksin, dan vaksinasi tetap terus berjalan sampai saat ini yang rata-rata jumlahnya terus berlipat ganda dibandingkan dengan negara lain di Eropa.
Adapun, data Pemerintah Inggris menyebutkan sebanyak 452.301 orang di Inggris, bahkan sudah mendapatkan dosis vaksin yang kedua.
Namun, Hancock menegaskan, agar warga Inggris baiknya tetap tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran virus dan membuat virus bermutasi, dan berpotensi menggagalkan upaya vaksinasi.
“Jangan senang dulu sekarang. Kita sudah berada di jalur yang benar dan harus tetap pada jalur tersebut,” kata Hancock, dilansir Bloomberg, Selasa (19/1/2021).
Mulai pekan ini, jutaan orang akan ditawarkan untuk dapat vaksinasi, termasuk mereka yang berusia di atas 70 tahun dan mereka yang dikategorikan sangat rentan.
Menurut Perdana Menteri Boris Johnson, langkah ini seperti “lompatan besar” dalam upaya vaksinasi.
Saat ini, Inggris masih dalam kondisi lockdown nasional, yang ketiga kalinya selama pandemi, dengan menutup sekolah serta meminta masyarakat setempat untuk tetap berada di rumah, sementara pemerintah berupaya menekan lonjakan kasus.
Sebanyak 37.000 orang yang positif Virus Corona tengah dirawat di rumah sakit, dan angka kematian harian masih tetap tinggi dengan capaian rekor 671 kematian pada Minggu (17/1/2021).
Pemerintahan Johnson berharap pada vaksinasi untuk mengakhiri krisis, dan Pemerintah Inggris akan meninjau kembali aturan pembatasan lockdown pada 15 Februari mendatang.
Dia berkomitmen memastikan vaksin disuntikkan pada orang usia di atas 70 tahun, tenaga kesehatan, dan orang yang rentan secara medis.
“Nanti kalau sudah banyak yang divaksin baru kami bisa membicarakan soal langkah-langkah apa saja yang bisa diambil untuk melonggarkan aturan lockdown. Saya khawatir harus mengingatkan orang-orang bahwa langkah pemerintah ini akan berjalan bertahap, tak bisa langsung buka begitu saja, karena situasinya juga masih belum pasti,” ujar Johnson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement