Advertisement

Di Sleman, Belum Ditemukan Penerima Vaksin yang Rasakan Efek Samping

Abdul Hamied Razak
Selasa, 19 Januari 2021 - 06:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Di Sleman, Belum Ditemukan Penerima Vaksin yang Rasakan Efek Samping Kepala Puskesmas Mlati 2 Veronica Evita Setianingrum mengawasi pelaksanaan vaksinasi bagi SDM Kesehatan di puskesmas tersebut, Senin (18/1/2021). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Vaksinasi bagi SDM Kesehatan di Sleman terus dilanjutkan pada Senin (18/1/2021) pagi. Salah satunya di Puskesmas Mlati 2. Belum ditemukan penerima vaksin yang memiliki efek samping usai divaksin.

Kepala Puskesmas Mlati 2 Veronica Evita Setianingrum mengatakan pemberian vaksin Covid-19 khusus SDM Kesehatan di puskesmas tersebut merupakan yang pertama. Tahap pertama ini, katanya diikuti oleh 50 orang SDM Kesehatan mulai tenaga medis dan staf paramedis lainnya. "Dari 84 SDM Kesehatan yang terdaftar di sini, hari pertama diikuti oleh 50 orang. Belum ada keluhan atau efek samping yang diterima oleh penerima vaksin," katanya di sela kegiatan.

Advertisement

Evita menjelaskan, proses vaksinasi diawali dengan skrining sebelum SDM Kesehatan diberi vaksin. Skrining dilakukan untuk mengetahui kondisi penerima vaksin. Selain dari internal, penerima vaksin juga berasal dari ekstenal Puskesmas.

Baca juga: Benarkah Memakai Masker Dobel Lebih Efektif Cegah Virus Covid-19?

"Kalau tensi tinggi tidak vaksin, jadi diobservasi dulu. Termasuk pertanyaan apakah pernah menjadi pasien Covid-19. Sebab penyinyas Covid-19 tidak divaksin," katanya.

Dijelaskan Evita, penyitas Covid-19 merupakan hasil diagnosa swab PCR, bukan rapid test atau antigen. Jika ada warga merasakan gejala Covid-19 tetap bisa divaksin. Asalkan saat diperiksa kondisinya sehat. "Kalau belum pernah diagnosa Covid dengan tes PCR tetap bisa divaksin, ini berbeda dengan penyintas Covid-19," katanya.

Dia berharap agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan vaksin Sinovac. Sebab vaksin ini dinilai efektif layaknya vaksinasi polio. Menggunakan virus yang sudah dimatikan. "Untuk nakes vaksinasi selesai pada Maret. Ini masih seksi pertama. Untuk masyarakat umum, kemungkinan mulai April," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan setelah pemberian vaksin Covid-19 kepada 10 tokoh masyarakat di Sleman pemberian vaksinasi baru diberikan kepada 280 SDM Kesehatan. "Selanjutnya menyasar seluruh SDM Kesehatan lainnya berdasarkan jadwal yang ada di aplikasi. Total terdapat 12.380 SDM Kes di Sleman yang akan menerima vaksin Covid-19," katanya.

Baca juga: Kompolnas Anggap Tak Masalah Komjen Listyo Sigit Dinilai Terlalu Muda Jadi Kapolri

Joko mengatakan, pelayanan vaksinasi hanya dilakukan Senin - Kamis di mana dalam satu hari faskes menyasar sekitar 60 orang yang terbagi dalam tiga sesi. Dinkes Sleman menambah jumlah vaksinator, dari sebelumnya 58 vaksinator saat ini sudah bertambah menjadi 220 vaksinator.

"Satu Faskes saat ini memiliki empat hingga lima vaksinator. Semua Nakes dan Non-Nakes di fasyankes swasta, Pemerintah, Praktik mandiri dan tempat karantina, akan menjadi sasaran pertama pemberian vaksin Covid-19," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Produksi Padi Sleman Awal Tahun Ini Menurun, Palawija Relatif Stabil

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement