Advertisement
Kerugian Fisik & Ekonomi Gempa Sulbar Diperkirakan Capai Rp10,21 Triliun
Reruntuhan gempa d Majene, Sulawesi Barat. Personel PT PLN Sulselrabar memulihkan aliran listrik d sana segera setelah terjadi gempa berkekuatan 6,2 pada skala Richter, pada Jumat dini hari. - ANTARA
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Potensi kerugian fisik dan ekonomi buntut bencana gempa bumi di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari, menyentuh di kisaran Rp10,209 triliun.
Estimasi kerugian itu berdasar pada dokumen Kajian Risiko Bencana Sulawesi Barat Tahun 2016 hingga 2020 yang dikeluarkan oleh Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Advertisement
BACA JUGA : Gempa Sulbar: 56 Orang Meninggal, 637 Luka-luka
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menerangkan potensi kerugian itu masih bersifat asumsi dan estimasi. Artinya, kesahihannya masih perlu diverifikasi dan diuji secara berkala ke depan.
“Perlu lagi verifikasi dan validasi update,” kata Raditya melalui pesan tertulis pada Minggu (17/1/2021).
Perinciannya, Kabupaten Majene diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp1.234,8 miliar, Kabupaten Polewali Mandar mengalami kerugian materiil sebesar Rp2.886,5 miliar, Kabupaten Mamasa mengalami kerugian mencapai Rp1.284,7 miliar, Kabupaten Mamuju menyentuh di angka Rp1.485,3 miliar, Kabupaten Mamuju Utara mencatat kerugian hingga Rp2.781,3 miliar dan Kabupaten Mamuju Tengah diperkirakan mengalami kerugian materiil sebesar Rp535 miliar.
Di sisi lain, Raditya membeberkan jumlah korban meninggal akibat gempat bumi magnitudo 6,2 di Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari mencapai 73 jiwa.
BACA JUGA : Rumah Rusak Akibat Gempa di Sulbar Bakal Dibantu
Data itu dihimpun hingga hari Senin (17/1/2021). Rinciannya, 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.
“Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 64 orang luka berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan,” katanya.
Dia menambahkan terdapat 27.850 orang mengungsi di 25 titik pengungsian yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, serta Desa Limbua.
“Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap dan terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro,” kata dia.
BACA JUGA : Gempa Sulbar, 42 Orang Meninggal Dunia
Sementara itu, terdapat pelayanan kedaruratan pada 3 rumah sakit yang saat ini aktif di Kabupaten Mamuju, yaitu RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Korupsi Bohol Gunungkidul Segera Disidang, Dua Tersangka Ditahan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemda DIY Raih Penghargaan Indeks Harmoni Indonesia 2025
- DLH Gunungkidul Bangun Fasilitas Cuci Truk Sampah di TPAS Wukirsari
- Gubernur Luthfi Dorong Daerah Gelar Forum Bisnis untuk Investasi
- MK Larang Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Begini Respons Pemerintah
- 1.000 Marbot Bantul Dapat Perlindungan JKK dan JKM
- Tujuh Warga Kulonprogo Terima Bantuan RTLH dari Baznas
- Dewas KPK Telusuri Dugaan Penyidik Enggan Panggil Bobby Nasution
Advertisement
Advertisement




