Advertisement
Sempat Dihentikan karena Covid-19, Sejumlah Proyek Fisik di Magelang Ini Akhirnya Selesai
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG - Pandemi Covid-19 yang muncul pada Maret 2020 membuat proyek fisik Pemkot Magelang berhenti. Meski demikian, capaian proyek fisik pembangunan daerah di Kota Magelang selesai 100 persen hingga akhir tahun 2020. Seluruh pembangunan fisik berjalan sesuai rencana.
Kepala Bagian Pembangunan Setda Kota Magelang, Bowo Adrianto mengakui pandemi mengubah beberapa proses pembangunan karena harus memenuhi ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti pembatasan jumlah pekerja. Selain itu, pembangunan juga sempat terkendala cuaca.
Advertisement
"Ini tentunya kabar gembira dan harus kita pertahankan. Meskipun pandemi dan kondisi cuaca, tapi progres pembangunan fisik organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Magelang berjalan seperti yang kita harapkan," kata Bowo, di sela Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakorpok) Triwulan IV di Ruang Adipura Kencana, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Tanah Longsor di Magelang Menimpa Pengendara Sepeda Motor, Satu Orang Tewas
Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina, para pejabat Pemkot Magelang, Camat, Lurah, dan lainnya.
Bowo menjelaskan, sejumlah proyek fisik yang diselesaikan pada tahun 2020 antara lain, pembangunan gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Panataan Ruang (DPUPR), pembangunan gedung Dinas Lingkungan Hidup (DLH), rehab sedang/berat Puskesmas Pembantu Gelangan, dan peningkatan saluran drainase perkotaan kawasan Jalan Beringin VII.
Selain itu, ada pembangunan fisik pemeliharaan Jalan Tidar Soka, penyempurnaan fisik sarana dan prasarana lapangan tenis outdoor, dan rehab Masjid Baitul Makmur, kompleks Kantor Walikota Magelang.
Ia menyebut, hampir semua proyek fisik dihentikan saat awal pandemi Maret 2020 lalu. Barulah ketika kebijakan new normal atau adaptasi kebiasaan baru, proyek fisik ini dilanjutkan kembali.
Baca juga: Kemenag Sleman Gelar Khitanan Sesuai Protokol Kesehatan
"Saat masuk di triwulan ketiga ada kebijakan new normal atau adaptasi kebiasaan baru, sehingga administrasi penatausahaan baru bisa direalisasikan mulai triwulan keempat," ucapnya.
Ia berharap, pada tahun anggaran 2021, target waktu dan penyelesaian bisa lebih bagus lagi. Ia pun meminta, jika ada kendala atau permasalahan dalam kegiatan pembangunan fisik, agar aktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Di sisi lain, Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Magelang, Nanang Kristiyono menambahkan, capaian pendapatan asli daerah (PAD) Kota Magelang tahun 2020 tetap mengalami kenaikan. Persentase capaian dari target PAD tahun 2020 bahkan mencapai 120,91 persen.
"PAD tahun 2020 sebesar Rp290.689.431.646 mengalami kenaikan dibanding tahun 2019 sebesar Rp273.582.932.151. Sedangkan berdasarkan target capaian pada tahun 2019 terealisasi 112,86 persen dan di tahun 2020 ini juga melebihi target mencapai 120,91 persen," kata Nanang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Cek Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Bantul Sabtu 27 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement