Advertisement
Warga Jrakah Enggan Mengungsi ke Selatan dan Barat Jika Merapi Erupsi, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI — Kepala Desa Jrakah, Tumar, mengungkapkan warganya emoh mengungsi ke arah barat dan selatan jika Gunung Merapi Erupsi. Oleh karenanya, pemdes pun memfasilitasi tempat pengungsian di utara desa.
Hal itu diungkapkan oleh Tumar saat kegiatan sosialisasi aktivitas Gunung Merapi kepada masyarakat yang ada di kawasan rawan bencana, Sabtu (14/11/2020). Sosialisasi ini melibatkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Advertisement
BACA JUGA : Kelompok Relawan di Pengungsian Merapi
Tumar mengatakan warga di Desa Jrakah masih berpegang pada nasihat-nasihat orang tua, atau pun mitos. Nasihat itu yakni larangan lari ke barat atau ke selatan saat ada gunung meletus.
“Jadi mereka pakai mitos lari ke utara atau timur. Maka kami juga menfasilitasi, ketika harus ada pengungsian besar, kalau ke utara itu ke Dukuh Jarak lalu bisa diangkut langsung ke Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, sebagai sister village,” ungkap dia.
Koordinasi
Tumar mengatakan sejauh ini sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa Karanggeneng mengenai kesiapan program sister village tersebut. Mengenai wilayah yang masuk KRB III, berdasarkan lokasi yang direkomendasikan BPPTKG adalah Dukuh Sepi dan Jarak.
BACA JUGA : Jumlah Pengungsi Merapi Naik, Pagi Pulang & Sore Balik
Namun menurut Tumar, Dukuh Kajor, sebagian Tosari dan Jrakah juga masuk di dalamnya. Sebab wilayah tersebut berdekatan dengan bantaran Kali Apu. Untuk jumlah penduduk, total di Desa Jrakah ada sekitar 4.400 jiwa. Sedangkan di KRB III ada sekitar 2.000.
Sementara itu Staf Ahli Geologi BPPTKG, Dewi Sri Sayudi, mengatakan dalam sosialisasi itu pihaknya menyampaikan mengenai kondisi aktivitas Gunung Merapi kepada warga dan tokoh masyarakat yang hadir. Dimana saat ini sudah ada peningkatan status aktivitas dari waspada ke siaga.
BACA JUGA : Pengungsi Merapi di Cangkringan 185 Orang
“Sampai hari ini aktivitas Merapi baik seismisitasnya dan deformasi terus meningkat. Deformasi hari ini sekitar sudah mencapai 12 sentimeter hingga 13 sentimeter per hari,” kata dia saat ditemui wartawan di Balai Desa Jrakah, Sabtu. Menurutnya, sejak adanya erupsi pada Juni lalu, deformasi terus mengalami peningkatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Penyair Joko Pinurbo Wafat, Jenazah Disemayamkan di PUKJ Bantul
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
- Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung, Kali Ini Ferrari dan Mercy
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Tak Terima Ditegur, Dua WNA Amerika Ini Diduga Aniaya Pecalang di Bali
Advertisement
Advertisement