Advertisement
Pangandaran Diguncang Gempa Magnitudo 5,9
Advertisement
Harianjogja.com, PANGANDARAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dalam siaran resminya gempa berkekuatan magnitudo 5.9 mengguncang Pangandaran Minggu (25/10/2020) pukul 07.56 WIB. Lokasi gempa di 90 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa bumi yang berpusat di laut Pangandaran mengguncang daerah lain yang cukup dirasakan kuat oleh sejumlah warga di Kabupaten Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, dan daerah lainnya, Minggu pagi, hingga harus berhamburan keluar rumah karena khawatir merusak bangunan.
Advertisement
Seorang warga Perumahan Malayu Selaras, Ningrum, mengatakan, saat gempa sedang beraktivitas memasak di dapur lalu lari keluar rumah karena guncangannya cukup kuat.
"Gempanya terasa kencang, saya langsung spontan keluar rumah," katanya.
Selain Ningrum, warga lainnya di komplek perumahan yang sama merasakan guncangan gempa yang kuat lalu berlarian keluar rumah dan berkumpul di tengah jalan.
Guncangan gempa tersebut, kata Ningrum, membuat panik, apalagi pernah merasakan trauma dengan kejadian gempa dahulu pada September 2009 di Tasikmalaya.
"Saking besarnya gempa, membuat saya panik, anak saya yang kecil saja ketinggalan di kamar mandi," katanya.
Selain warga Garut, beberapa warga lainnya dilaporkan sempat panik karena guncangan gempa cukup kuat dirasakan saat berada di dalam rumah.
Seorang warga Kota Tasikmalaya, Husna mengaku, saat gempa langsung berlari keluar rumah bersamaan dengan penghuni rumah lainnya untuk menyelamatkan diri dari bahaya gempa tersebut.
"Terasanya 5-10 detik, tapi berasa banget getarannya, aku lagi tidur, tahu-tahu tempat tidur bergetar, pintu bergetar," katanya.
Selain itu, warga di pesisiran pantai selatan di Kabupaten Tasikmalaya merasakan sama dengan guncangan gempa tersebut yang terasa cukup kuat dan berlangsung beberapa detik.
Seorang warga pesisir pantai di Kecamatan Cipatujah, Yana Taryana mengatakan, saat gempa dirinya dan warga lainnya keluar rumah karena khawatir bangunan rumah roboh.
"Saat gempa, warga di sini semua panik, keluar rumah, sebagian ada yang ke pantai melihat kondisi laut, takutnya tsunami," kata Yana.
Yana menyampaikan, kepanikan warga di pesisir pantai tidak berlangsung lama, warga kembali ke rumahnya masing-masing setelah merasa tenang dan tidak akan terjadi lagi gempa susulan.
"Kebetulan di sini kondisinya sedang hujan, jadi banyak yang kembali lagi ke rumah, dan beraktivitas seperti biasa," kata Yana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Golkar Bantul Buka Pendaftaran Bursa Pilkada 22-24 April 2024
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- MK Sudah Terima 33 Pengajuan Sahabat Pengadilan Kasus Sengketa Pilpres 2024, Ini Daftarnya
- Bawa Sabu-Sabu 5 Kg dan Ribuan Pil Ekstasi, Penumpang Pesawat Diamankan Petugas Bandara Soetta
- Posko THR Resmi Ditutup, Total Ada 1.539 Aduan selama Lebaran Tahun Ini
- Ini Dia 4 Aturan Baru Visa Umrah yang Diterbitkan Arab Saudi
- Polisi Sebut Pengemudi Fortuner Ugal-ugalan Buang Pelat Nomor TNI di Lembang
- Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
- Hari Warisan Dunia Tekankan Peran Anak Muda sebagai Pelestari Warisan Budaya Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement