Advertisement
Uji Klinis Vaksin Corona Tahap III Belum Selesai, Dokter Spesialis: Tolong Jangan Mainin Nyawa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Kalangan dokter spesialis meragukan keamanan vaksin Covid-19 yang bakal didistribusikan oleh pemerintah.
Kabar mengenai vaksin Covid-19 yang akan segera hadir di Indonesia beredar di kalangan masyarakat. Namun, keberadaan vaksin yang sudah ditunggu kehadirannya sejak berbulan-bulan lamanya itu menuai kontroversi bahkan dari kalangan dokter sepesialis paru dan penyakit dalam.
Advertisement
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pekan lalu menyatakan bulan depan sekitar 6,6 juta dosis vaksin Covid-19 dari China tiba di Indonesia. Vaksinasi massal juga akan mulai dilakukan menyusul kedatangan vaksin tersebut.
Ada tiga jenis vaksin yang dipesan dari China: produksi Sinovac, G42/Sinopharm, dan CanSino Biologics. Ketiga vaksin tersebut menuai banyak pertanyaan lantaran belum dinyatakan aman dan ampuh untuk meningkatkan imunitas serta belum dinyatakan lolos uji tahap III.
Meski dinantikan, tetapi kehadiran vaksin ini kini justru menuai kontroversi. Pemerintah dinilai terlalu terburu-buru dalam membeli vaksin asal China tersebut. Hal tersebut menuai banyak tanggapan dari kaum akademisi dan praktisi kesehatan. Salah satunya dokter jantung di Tangerang, Berlian Idris.
Sebagai dokter jantung, ia juga dikenal kerap menyuarakan mengenai Covid-19 sejak awal pandemi. Dalam cuitannya, Rabu (21/10/2020), Berlian mengunggah dua surat rekomendasi dari perhimpuan Dokter Paru Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
"Tolong jangan main-main dengan nyawa manusia. Perhimpunan dokter paru dan internis sudah menyampaikan pendapat: vaksin #COVID19 harus dipastikan aman & efektif sebelum disuntikkan pada masyarakat Indonesia. Bagaimana kita memastikannya bila hasil uji klinis fase 3 belum ada?," tulis Berlian dalam cuitannya.
BACA JUGA: Antisipasi Covid-19, Tempat Usaha Kuliner Diminta Mendata Pengunjung
Pada dasarnya dari kedua surat yang ia unggah tersebut, mereka menyatakan dukungannya kepada pemerintah dalam penanganan virus corona, yang sudah menyerang Indonesia selama 7 bulan terakhir. Namun, mereka juga memberikan beberapa rekomendasi sebelum vaksin tersebut dibagikan massal.
Perhimpunan dokter paru mengimbau agar setiap vaksin yang akan disuntikkan massal harus melewati uji klinis terlebih dahulu. Setiap vaksin juga diminta untuk sudah mendapatkan persetujuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Mereka juga menilai, Kementerian Kesehatan perlu menyampaikan syarat-syarat terkait inidikasi penerima vaksin resmi dari pemerintah.
Terakhir, mereka juga memohon kepada PB IDI agar dapat membuat panduan atau pedoman pemberian vaksin Covid-19 yang dapat dijadikan pegangan bagi anggota PB IDI dalam pemberian vaksin. Tidak jauh berbeda, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam juga meminta agar vaksin yang digunakan sudah terbukti efektivitas dan keamanannya melalui uji klinis sesuai dengan tahapan pengembangan vaksin baru.
Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka menilai perlu cukup waktu, sehingga tidak perlu tergesa-gesa sambil terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Sejak diunggah, cuitan berlian itu sudah mendapatkan banyak respon dari
Di antaranya ada 2.000 lebih yang menekan tanda suka, seribu lebih lainnya membagikan ulang dan tidak sedikit juga yang memberikan komentar. Warganet turut membahas dan memberikan pendapat mereka mengenai vaksin tersebut. Beberapa meminta pemerintah untuk menjajal vaksin terlebih dahulu untuk membuktikan keamanannya.
"Kalau belum aman, pak dokter jangan mau dong suruh nyuntik hehehe," tulis akun @indrasaja01.
"Gini aja dok ngomong ke presidennya, kan pemerintah bilang vaksinnya AMAN. Yaudah, PRESIDEN & PARA MENTERI yang PERTAMA disuntik. Kan bilangnya AMAN, HEU. Gitu kan gak repot," komentar akun @r_ligaarief.
"Vaksin dah kadung dipesan dan dibeli pakai uang. Kalau gak dijual bisa rugi. Silahkan dicoba dulu ke pejabat-pejabat dan anggota parlemen. Humanity are bad for business (Kemanusiaan adalah buruk untuk bisnis-red)," tanggapan akun @TheRieed.
Sementara akun @rizkimono_ menyampaikan, "Dokter di Indonesia harus sadar deh kayaknya, bahwa pemerintah emang gak pernah memprioritaskan kesehatan warga negaranya. Masalah uji klinis vaksin covid ini jadi contoh mutakhirnya."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement