Advertisement
Ilmuwan Inggris Sebut Gangguan Pendengaran Jadi Gejala Virus Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Para ilmuwan di Inggris menemukan gejala baru virus corona. Bukan lagi demam tinggi, batuk, atau flu, gejala baru tersebut yakni adanya gangguan pendengaran.
Hal ini diketahui setelah salah seorang pasien Covid-19 mengeluhkan gangguan pendengaran setelah dirawat di rumah sakit pasca infeksi. Pasien yang merupakan seorang pria penderita asma berusia 45 tahun itu menderita tinitus sisi kiri, dan gangguan pendengaran tiba-tiba.
Advertisement
BACA JUGA : Ini Gejala Umum dan Berat Orang yang Terpapar Covid-19
"Seorang pasien berusia 45 tahun dengan asma dibawa ke departemen otolaringologi kami setelah seminggu mengalami gangguan pendengaran saat berada di rumah sakit untuk pengobatan Covid-19," kata para ilmuwan dari University College London dan Royal National Throat, Nose and Ear Hospital, seperti dilansir dari Express UK, kamis (15/10/2020).
Tidak ada penyebab yang jelas untuk gangguan pendengaran, tetapi para ilmuwan dan dokter menduga itu adalah akibat langsung dari infeksi virus corona. Mereka menulis di BMJ Case Reports bahwa seminggu setelah ekstubasi dan dipindahkan dari unit perawatan intensif, gejala tersebut muncul padahal pasien tidak memiliki riwayat gangguan pendengaran atau patologi telinga sebelumnya.
"Riwayat medis masa lalunya sebelum masuk termasuk asma, tapi sebaliknya dia bugar dan sehat. Ini adalah kasus gangguan pendengaran sensorineural pertama yang dilaporkan setelah infeksi Covid-19 di Inggris," tulis para ilmuwan dalam laporannya.
BACA JUGA : Terinfeksi Corona Tapi Tanpa Gejala, 26 Orang Dikumpulkan
Kendati demikian setiap orang yang mengalami gangguan pendengaran tidak bisa dikaitkan dengan Covid--19. Kehilangan pendengaran dapat disebabkan oleh banyak hal, dan mungkin bersifat sementara atau permanen.
Orang dengan gangguan pendengaran mungkin kesulitan untuk memahami apa yang dikatakan orang lain, dan mereka mungkin sering meminta orang untuk mengulangi ucapannya. Jika Anda merasa kehilangan pendengaran, Anda harus berbicara dengan dokter.
Sementara itu, beberapa pasien Covid-19 juga melaporkan sakit tenggorokan, sakit kepala, dan bahkan cegukan, selain gejala virus corona yang lebih umum.
Inggris mencatat lebih dari 42.000 orang telah meninggal akibat virus corona. Sekitar 10 juta orang di seluruh negeri telah dimasukkan ke dalam penguncian lokal, dalam upaya untuk menghentikan penyebaran infeksi.
BACA JUGA : 92 Persen Pasien Corona di Bantul Tak Bergejala
Perdana Menteri Boris Johnson sekarang telah memerintahkan semua pub dan restoran untuk tutup pada pukul 10 malam, sementara tidak ada yang boleh bertemu dengan lebih dari lima orang lainnya di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
Advertisement
Advertisement