Advertisement
Pertamina Akan Pindah Stok BBM & LPG dari Luar, Begini Tanggapan Pakar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) perlu mencermati rencana pemindahan stok bahan bakar minyak dan gas minyak bumi oleh pemasok untuk disimpan di Indonesia. Staf pengajar Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur seperti proyek kilang yang hingga saat ini masih berjalan perlu menjadi pertimbangan Pertamina untuk rencana itu.
"Perlu diperhatikan agar hal itu tidak menjadikan kita kemudian menunda-menunda pembangunan infrastruktur untuk ketahanan energi nasional," katanya kepada JIBI/Bisnis, Senin (28/9/2020).
Advertisement
BACA JUGA : Pertamina Distribusikan BBM Ramah Lingkungan
Kendati demikian, dia menilai di balik rencana tersebut terdapat keuntungan bisnis dari skema yang ditawarkan Pertamina untuk memastikan pemasok untuk memiliki tempat penyimpanan untuk BBM dan LPG di Indonesia. Hal itu akan berdampak positif terhadap investasi infrastruktur Pertamina dan juga biaya transportasi yang lebih efisien.
"Yang perlu diperhatikan tentu adalah detail klausul kerja sama bisnisnya seperti apa? Bagaimana ketentuan-ketentuan klausul kerja samanya? Itu yang menjadi kunci apakah hal tersebut kita akan lebih banyak mendapat keuntungan atau tidak," jelasnya.
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menjelaskan bahwa hal yang perlu dicermati adalah besaran kapasitas yang akan dibeli dan disimpan nanti harus diperhitungkan. Pasalnya, rencana itu harus mempertimbangkan kemampuan kilang dan juga kebutuhan kilang jika nantinya proyek pengembangan dan pembangunan kilang telah rampung.
"Jangan sampai nanti justru pembangunan RDMP [refinery development masterplan] dan GRR [grass root refinery] yang memakan biaya besar akhirnya tidak feasible untuk dilakukan," katanya kepada Bisnis, Senin (28/9/2020).
Namun, rencana itu diharapkan bisa meningkatkan cadangan BBM Indonesia akan bertambah mengingat penyimpanan yang telah dilakukan di dalam negeri. Di lain pihak, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan bahwa pemindahan penyimpanan stok BBM dan LPG ke dalam negeri akan berdampak positif bagi ketahanan energi nasional.
BACA JUGA : Pertamina Beri Diskon Bright Gas Hingga Cashback BBM
Rencana itu akan lebih baik apabila nantinya tidak menimbulkan konsekuensi pembiayaan dari Pertamina. Namun, jika nantinya timbul konsekuensi pembiayaan yang harus dikeluarkan Pertamina, hal itu harus dikaji lebih matang seberapa besar biaya dan manfaatnya.
"Tergantung dalam praktik bisnisnya, jika biaya inventorinya dibebankan seperti ketika masih di Singapura bisa sama saja. Namun, satu hal yang paling utama adalah cadangan sudah ada di dalam negeri," katanya kepada JIBI/Bisnis, Senin (28/9/2020).
Sebelumnya, Pertamina tengah mempersiapkan strategi baru dalam pengadaan impor bahan bakar minyak dan gas minyak bumi (LPG). Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan pihaknya sedang mengkaji skema pengadaan BBM dan LPG yang disebut dengan supplier held stock.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement