Advertisement
Sempat Rapat DPRD, Sekda DKI yang Meninggal karena Corona Terlihat Pucat & Memegang Dada

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Sekda DKI yang meninggal karena Corona sempat beraktivitas di gedung DPRD sebelum dirawat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan momen terakhirnya bersama Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah. Sebelum meninggal karena corona, Saefullah sempat menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD.
Advertisement
Saat itu, rapat paripurna terdiri dari berbagai agenda termasuk salah satunya tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2019 yang ditolak empat fraksi.
Di tengah rapat, kata Anies, Saefullah sempat meminta izin kepadanya untuk meninggalkan ruang paripurna.
"Hari Senin pekan lalu, di tengah sidang paripurna DPRD, bapak Saefullah mengirimkan sebuah teks. Pak gub, saya mohon izin pamit karena kurang enak badan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta usai acara penghormatan terakhir, Rabu (16/9/2020).
Anies merasa heran dengan kejadian ini. Sebab, Saefullah disebutnya tak pernah meminta izin karena sakit selama ini.
"Tidak pernah beliau izin pamit karena sakit. Hari itu, beliau pamit dan kemudian beberapa hari kemudian mengalami perawatan hingga akhirnya Allah memanggilnya," jelasnya.
Terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, Saefullah sudah mengaku sedang tidak sehat sejak Jumat (4/9/2020) lalu. Namun karena ada agenda rapat paripurna, maka Saefullah memaksakan diri hadir.
"Senin karena tanggung jawab, beliau hadir. Pak gubernur sudah ingatkan enggak usah hadir, tapi beliau ketika itu hadir," tuturnya.
Ketika berjalan keluar dari ruang rapat paripurna, Sekda memang terlihat oleh wartawan berjalan menuju ruangannya. Ia terlihat pucat dan berjalan sendiri tanpa ajudan.
Beberapa wartawan yang menyapanya sempat menanyakan kemana ajudannya. Namun Saefullah hanya melambaikan tangan sambil memegang dadanya seperti menahan sakit.
Setelah rapat paripurna itu, Saefullah dirawat di RS MMC dan kondisinya terus memburuk. Bahkan mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu mengalami asam lambung.
"Sejak seminggu yang lalu atau 10 harian beliau dirawat di rumah sakit karena ada gangguan asam lambung dan penyakit lainnya," kata Riza.
Setelah itu Saefullah menjalani swab test dan hasilnya positif corona. Lalu Saefullah dilarikan ke RSPAD untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun kondisinya semakin memburuk dan bahkan mengalami serangan jantung. Gubernur Anies Baswedan pun disebutnya sudah berupaya dengan mendatangkan alat tambahan yang lebih baik untuk menangani anak buahnya itu.
"Beberapa hari ini ada jantung, serangan jantung. Pak Gubernur bahkan menambah tenaga kesehatan juga alat-alat kesehatan yang terbaik yang kita miliki di Jakarta, termasuk dari RS Harapan Kita karena ada gangguan pada jantungnya," jelasnya.
Bahkan Saefullah disebutnya sempat menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator. Namun kondisinya terus memburuk hingga akhirnya pukul 12.55 WIB, mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu menghembuskan napas terakhirnya.
"Beberapa hari ini (Sekda Saefullah) sudah menggunakan ventilator. Namun, tadi pukul 12.55 WIB sudah dipanggil Allah," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Widyastuti juga mengatakan Saefullah meninggal dunia karena shock sepsis irreversible dengan ARDS bagi pasien terkonfirmasi COVID-19. Ia sempat mendapatkan perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.
"Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible dengan ARDS, yaitu kerusakan pada jaringan paru akibat infeksi COVID-19, sehingga menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki. Hal ini karena tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai," jelasnya.
Sebelumnya, Saefullah menjalani perawatan di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan sejak 8 September 2020 hingga akhirnya dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto pada Minggu (13/9) dini hari. Jenazah Saefullah dimakamkan dengan protokol COVID-19 di tanah pemakaman keluarga di Rorotan, Jakarta Utara.
Sebelum dimakamkan Anies sempat mengadakan penghormatan terakhir di Balai Kota yang penuh haru. Para pegawai beserta Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi bersama keluarga Saefullah memberikan hormat pada Saefullah yang terbaring di dalam ambulans.
Saefullah telah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta sejak 17 Juli 2014. Sebelumnya, Saefullah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat pada tahun 2008 - 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Sanksi Yustisi Kawasan Tanpa Rokok di Malioboro Tak Perlu Terburu-buru
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
- Sering Lakukan Kekerasan Terhadap Warga Sipil, KKB Papua Enos Tipagau Ditembak Mati
- Siswa Sekolah Rakyat Akan Jalani Masa Orientasi 14 Juli 2025
- Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara Masih Menunggu Izin Penetapan Lokasi
- Kejaksaan Agung Kini Bisa Menyadap Ponsel Warga
- Kemensos: Dapur dan Asrama Sekolah Rakyat Mulai Dioperasikan Juli 2025
- Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Lakukan Tabur Bunga di Selat Bali
Advertisement
Advertisement