Advertisement

Anggap PSBB Total Tak Menyelesaikan Masalah, Ini Saran dari Orang Terkaya di Indonesia

Hendri Tri Widi Asworo
Minggu, 13 September 2020 - 11:57 WIB
Nina Atmasari
Anggap PSBB Total Tak Menyelesaikan Masalah, Ini Saran dari Orang Terkaya di Indonesia Budi Hartono - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta akan memberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) total lagi pada Senin (14/9/2020). Orang terkaya Indonesia, Robert Budi Hartono, mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo menentang penerapan PSBB tersebut.

Dalam surat tersebut Hartono menilai bahwa penerapan kembali PSBB secara total di Jakarta tidak akan menyelesaikan masalah. Menurutnya, pemberlakukan PSBB tidak efektif dalam menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi virus corona di Jakarta.

Advertisement

Baca juga: Mau Dapat Kredit Tanpa Agunan Hingga Rp100 Juta, Begini Syarat & Caranya

“Jadi, jangan karena membesarnya jumlah kasus terinfeksi Covid-19 kemudian gubernur mengambil satu keputusan jalan pintas yang tidak menyelesaikan permasalahan sebenarnya.” Demikian tulis Hartono dalam surat yang diposting akun Instagram @petergontha, Sabtu (12/9/2020).

Pemilik Djarum Group itu menyarankan agar penegakan aturan dan memberikan sanksi-sanksi atas tidak disiplinnya sebagian kecil masyarakat dalam kondisi new normal. Menurutnya, tugas untuk memberikan sanksi atau hukuman tersebut ada di kepala daerah dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta.

Adapun, sambungnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bersama-sama meningkatkan kapasitas isolasi masyarakat, misalnya dengan membuat ruang isolasi dari kontainer ber-AC di tanah kosong sehingga tidak melebihi kapasitas maksimum ICU di Jakarta.

Baca juga: Disnaker DKI Jakarta Sebut 84 Wartawan MNC Positif Corona

Selain itu, tuturnya, pemerintah harus melaksanakan tugas dalam hal testing, isolasi, tracing, dan treatment. “Sejauh ini masih banyak kekurangan dalam hal isolasi dan contact tracing.”

Dia menambahkan perekonomian tetap harus dijaga sehingga akivitas masyarakat yang menjadi motor perekonomian dapat terus menjaga kesinambungan kehidupan masyarakat hingga pandemi berakhir.

“Melaksanakan PSBB yang tidak efektif berpotensi melawan keinginan masyarakat yang menghendaki kehidupan new normal baru, hidup dengan pembatasan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan lain-lain,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Tingkatkan Daya Saing, Pemkot Jogja Dorong Sertifikasi dan Legalitas Produk UMKM

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement