Advertisement

Cek Fakta: Kucing Bisa Jadi Pembawa Virus Corona

Desyinta Nuraini
Kamis, 10 September 2020 - 23:07 WIB
Budi Cahyana
Cek Fakta: Kucing Bisa Jadi Pembawa Virus Corona Ilustrasi kucing - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Penyebaran virus Corona semakin mengkhawatirkan. Siapa pun bisa menjadi pembawa virus, tak terkecuali hewan lucu seperti kucing.

Hal itu disampaikan para peneliti dari Universitas Pertanian Huazhong, di Wuhan. Dari penelitian ditemukan bahwa lebih banyak kucing yang dapat tertular dan menularkan virus daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Advertisement

Para peneliti mengambil sampel darah, penyeka hidung, dan dubur dari 102 kucing di kota Wuhan antara Maret dan Januari. Menurut hasil yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Microbes & Infections, 15 kucing memiliki antibodi Covid-19. Dari 15 ekor, 11 di antaranya memiliki antibodi penetral, yang merupakan protein yang sangat berhasil mengikat dan memblokir virus. Adapun kucing yang diteliti berasal dari jalanan, tempat penampungan, dokter hewan, hingga peliharaan.

Kendati demikian para peneliti mencatat tidak ada kucing yang menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19 dan tidak ada yang mati. Tiga kucing dengan tingkat antibodi tertinggi semuanya dimiliki oleh seseorang yang telah didiagnosis Covid-19.

Sekarang, para peneliti percaya manusia mungkin perlu mengisolasi dari hewan peliharaan mereka jika orang tersebut positif terkena virus corona.

"Meskipun infeksi pada kucing liar tidak dapat sepenuhnya dipahami, masuk akal untuk berspekulasi bahwa infeksi ini mungkin disebabkan oleh kontak dengan lingkungan yang tercemar SARS-CoV-2, atau pasien Covid-19 yang memberi makan kucing,"  ujar penulis utama penelitian ini, Meilin Jin seperti dilansir dari Express UK, Kamis (10/9/2020). 

Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar perlu dipertimbangkan untuk menjaga jarak yang sesuai antara pasien Covid-19 dan hewan pendamping seperti kucing dan anjing. Tindakan kebersihan dan karantina juga harus ditetapkan untuk hewan berisiko tinggi tersebut.

"Penyelidikan retrospektif memastikan bahwa semua sampel antibodi positif diambil setelah wabah, menunjukkan bahwa infeksi kucing dapat disebabkan oleh penularan virus dari manusia ke kucing. Yang pasti, masih perlu diverifikasi melalui investigasi infeksi SARS-CoV-2 sebelum wabah ini dalam berbagai sampel," tutur Meilin.

Tim juga dapat mempelajari risiko infeksi ulang. Menurut penelitian, antibodi pada kucing menunjukkan jenis reaksi yang dihasilkan kucing mirip dengan yang diamati pada infeksi virus corona musiman. Dengan kata lain, kucing-kucing itu berisiko terinfeksi ulang, yang mungkin serupa pada manusia.

"Kami menyarankan bahwa kucing memiliki potensi besar sebagai model hewan untuk menilai karakteristik antibodi terhadap SARS-CoV-2 pada manusia," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya

Jogja
| Kamis, 28 Maret 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement