Advertisement
55 Daerah Naik dari Zona Kuning ke Oranye Corona, Jawa Tengah Terbanyak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat ada 55 kabupaten dan kota di Indonesia mengalami peningkatan risiko penyebaran virus Corona dari zona kuning atau risiko rendah menjadi zona oranye atau risiko sedang.
Sebanyak 55 kabupaten tersebut berasal dari 22 provinsi, yaitu Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatra Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Advertisement
Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan catatan kabupaten dan kota terbanyak yang mengalami perubahan zona dari kuning ke oranye. Di Jawa Tengah ada tujuh kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan zona, yaitu Wonosobo, Sukoharjo, Blora, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Kota Tegal.
BACA JUGA: Lonjakan Covid-19 Sepekan Ini Membuat Kasus Tembus 200.000
Sementara, di Sulawesi Selatan tercatat ada enam kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan zona, yaitu Jeneponto, Barru, Sidenreng Rappang, Pinrang, Luwu, dan Tana Toraja.
“Tentang peta zonasi risiko per 6 september 2020, kondisinya tidak terlalu menggembirakan,” ujar Wiku dalam konferensi pers, Selasa (8/9/2020).
Kabupaten/kota yang berisiko tinggi naik dari 65 pada pekan lalu jadi 70 kabupaten/kota. Kemudian, risiko sedang naik dari 230 menjadi 267 kabupaten/kota.
Adapun, wilayah dengan risiko rendah turun dari 151 daerah menjadi 114 daerah, yang tidak ada kasus turun dari 42 daerah jadi 38 daerah, dan yang tidak terdampak dari 26 daerah jadi 25 daerah.
BACA JUGA: Kasus Pedagang Malioboro Positif Corona Dinilai Jadi Pelajaran Bagi Pelaku Wisata
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat per 6 September sudah ada 310 kabupaten/kota dari total 514 yang kasusnya tercatat di bawah 50 atau sebanyak 60,31 persen.
“Ini adalah prestasi keseluruhan bahwa ada 310 yang kasusnya di bawah 50 dan harus ditekan agar jadi lebih rendah,” kata Wiku.
Sementara itu, ada 74 kabupaten kota yang yang tidak ada kasus aktif dan ada 11 kabupaten/kota yang kasus aktifnya lebih dari 1.000 orang.
Kesebelas kabupaten/kota tersebut antara lain adalah Bekasi 1.025 kasus, Jakarta Utara 1.043 kasus, Depok 1.043 kasus, Surabaya 1.116 kasus, Jakarta Selatan 1.149 kasus, Jakarta Pusat 1.312 kasus.
Kemudian, Makassar 1.363 kasus, Jakarta Barat 1.372 kasus, Jakarta Timur 1.429 kasus, Kota Medan 1.454 kasus, dan Semarang 2.591 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement
Advertisement