Advertisement
Indonesia Ingin Rebut Kembali Posisi Produsen Kopi Nomor 2 Dunia
Petani memetik kopi robusta di Kawasan Kaki Gunung Galunggung, Kampung Ciakar, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (21/6 - 2020).ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Advertisement
Harianjogja.com, JEMBER — Indonesia bertekad meningkatkan produktivitas kopinya hingga merebut kembali posisi sebagai produsen kopi nomor nomor dua di dunia yang kini ditempati Vietnam. Hal ini diMenteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro.
"Peningkatan produksi kopi menjadi salah satu program ekonomi nasional mengingat 96 persen produk kopi Indonesia disumbang oleh perkebunan kopi rakyat," katanya saat menjadi pembicara utama dalam webinar bertema Indonesia Dalam Peta Kopi Dunia: Peluang dan Prospek, Sabtu (5/9/2020) sore.
Advertisement
Baca juga: Disnakertrans DIY Akui Subsidi Gaji Tak Selesaikan Masalah, tapi Bisa Angkat Kesejahteraan
Menurutnya, jika produktivitas kopi naik, dampak positifnya akan dirasakan oleh masyarakat, dari petani hingga pelaku usaha di bidang kopi karena saat ini rata-rata produksi kopi per tahun Indonesia mencapai 600.000 ton dari 1,3 juta hektare lahan perkebunan kopi.
“Dari jumlah tersebut, 45 persen diserap pasar dalam negeri, dan sisanya diekspor," kata Bambang.
Dia mengatakan bahwa luas kebun kopi Indonesia lebih besar dibandingkan dengan Vietnam, tetapi Vietnam lebih maksimal mengembangkan kopi hingga menyalip Indonesia sebagai produsen kopi nomor dua di dunia.
Baca juga: Twitter Luncurkan Fitur Baru Untuk Lacak Kutipan
Di sisi lain, petani Indonesia masih menghadapi kendala pada lahan yang terbatas dan masih menjadi tanaman sampingan saja.
"Masalah berikutnya adalah pada tahapan pascapanen sehingga Kemenristek/BRIN melalui LIPI telah mengembangkan berbagai teknologi tepat guna untuk petani kopi," tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa salah satu program bantuan teknologi tepat guna yang dimotori oleh LIPI dilakukan di Kabupaten Sumba Barat Daya dan program itu berhasil melahirkan produk kopi yang dinamakan Aroma Kopi Sumba yang berhasil menyabet gelar juara kopi nasional pada 2017 dan 2018.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Irfan Anwar mengatakan bahwa peningkatan produktivitas kopi perlu menjadi perhatian pemerintah karena luasan kebun kopi Indonesia masih lebih besar daripada Vietnam.
Jika Indonesia memiliki luasan 1,3 juta hektare, Vietnam hanya mempunyai 650.000 hektare, tetapi produktivitas kebun kopi Vietnam masih lebih unggul karena bisa menghasilkan 2,3 ton kopi per hektare, sedangkan di Indonesia maksimal hanya 700 kilogram.
"Tak heran jika Vietnam melesat menjadi penghasil kopi nomor dua di dunia dan produsen nomor satu dunia masih diduduki oleh Brasil, nomor tiga Kolombia dan Indonesia di nomor empat," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Terbaru Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Update! Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Berikut Jajaran Platform Crypto Terbaik bagi Trader dan Investor
- FDS Tampilkan Drone Pertanian Saat Munas ASTTA 2025
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Komunitas Gamers Meriahkan Seal Lovers Game Festival 2025
Advertisement
Advertisement




