Advertisement

2 Petani Tewas Ditembak Satgas Tinombala saat Memanen Kopi, Ini Tanggapan Mabes Polri

Newswire
Selasa, 07 Juli 2020 - 11:07 WIB
Sunartono
2 Petani Tewas Ditembak Satgas Tinombala saat Memanen Kopi, Ini Tanggapan Mabes Polri Personel Brimob yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2017 memeriksa kendaraan yang melintas di Pos Pengamanan di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (2/4). - Antara/Mohamad Hamzah

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Dua petani Kabupaten Poso tewas ditembak pasukan Satgas Tinombala karena melarikan diri saat ditanyai identitasnya oleh pasukan yang tengah bertugas menangkap teroris di Poso tersebut. Namun, penembakan itu sudah sesuai prosedur.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan bahwa tim Satgas Tinombala telah melaksanakan prosedur yang semestinya terkait kasus dugaan salah tembak terhadap dua petani di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Informasi tersebut diperoleh setelah Mabes Polri, dalam hal ini Danpas Pelopor dan Karo Provost Divpropam Polri terbang ke Poso pada 8 - 13 Juni 2020 untuk melakukan investigasi terhadap 12 anggota tim Satgas Tinombala yang bertugas saat itu. Lokasi penembakan yakni KM 09 Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso merupakan zona merah dimana kerap terjadi kontak senjata antara satgas dengan kelompok teroris.

BACA JUGA : Ini Alasan Kapolri Memperpanjang Masa Tugas Operasi

"Sehingga demi menjaga keamanan dan keselamatan warga di wilayah tersebut, dibentuk Pos Sekat sebagai kontrol yakni bagi setiap warga yang hendak keluar atau masuk wilayah KM 09 harus lapor petugas terlebih dulu," tutur Awi di Jakarta, Senin (6/7/2020) seperti dilaporkan Antara.

Saat kejadian yakni pada 2 Juni 2020 sore, kondisi cuaca sedang hujan sehingga tidak ada masyarakat yang pulang. Dari hasil investigasi diketahui saat itu kedua korban memasuki area KM 09 dengan tidak melapor ke petugas Pos Sekat terlebih dulu.

"Sehingga aturannya, tim yang bertugas patut mewaspadai dan menghadang orang tak dikenal," katanya.

Awi menambahkan, petugas telah bertindak sesuai prosedur operasi standar dengan berteriak agar jangan bergerak/ jangan melarikan diri.

"Peringatan awal itu tidak dihiraukan sehingga petugas memberi tembakan peringatan, namun orang tersebut masih berupaya melarikan diri kemudian petugas melakukan penembakan mengakibatkan keduanya meninggal dunia," paparnya.

BACA JUGA : Satgas Tinombala Baku Tembak dengan Kelompok Mujahidin

Kemudian Karo Provost telah menyambangi rumah keluarga korban. Pihak keluarga korban membuat pernyataan bahwa bila dalam pemeriksaan, ternyata petugas terbukti melakukan pelanggaran dalam bertugas, agar diberi hukuman saja dan tidak dikeluarkan sebagai anggota Polri.

Sebelumnya, dua petani asal Dusun Sipatuo, Desa Kilo, Poso yakni Syarifudin , 25, dan Firman, 17, ditemukan tewas saat tengah memanen kopi di kebun, Selasa (2/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kirab Pengantin Tebu di Pabrik Gula Madukismo

Bantul
| Selasa, 23 April 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement