Advertisement
Minta Menteri Kinerjanya Lamban Diganti, PDIP Dukung Reshuffle
![Minta Menteri Kinerjanya Lamban Diganti, PDIP Dukung Reshuffle](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/07/1043730/jokowi9sah.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Dukungan bagi upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi kinerja jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju terus bergulir dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selaku parpol pengusung utama di Pilpres 2014 dan 2019.
Politisi PDIP Darmadi Durianto yang juga Anggota Komisi VI DPR mengatakan bahwa langkah Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja menteri yang dinilai lamban dan miskin inovasi dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19 sudah tepat.
Advertisement
BACA JUGA : Pratikno: Reshuffle Tak Relevan, Kabinet Sudah Berjalan
Melalui evaluasi itu, dia menyatakan bahwa masyarakat bisa menilai siapa menteri yang benar-benar bekerja untuk rakyat.
"Buat apa ada menteri tapi tidak bisa menerjemahkan keinginan presiden. Ini sangat mengganggu dan harus segera diambil tindakan yang terukur,” kata Darmadi, Selasa (7/7/2020).
Oleh karena itu, Darmadi mengatakan PDIP mendukung penuh apapun yang akan dilakukan Presiden Jokowi termasuk perombakan kabinet.
Dia mengatakan saat ini negara sedang menghadapi kondisi luar biasa, pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, menteri-menteri harus lebih dipecut agar benar-benar kerja untuk rakyat.
BACA JUGA : Survei Reshuffle: Ini 5 Kementerian yang Dianggap Berkinerja
Darmadi mengatakan, kemarahan Presiden Jokowi dalam rapat kabinet paripurna lalu menunjukkan bahwa kebijakan yang telah digariskan presiden tidak dijalankan oleh para menteri. Darmadi pun menggarisbawahi kinerja menteri yang membidangi kesehatan dan ekonomi.
Menurutnya dua kementerian ini tidak menunjukkan performa yang baik dalam menanggulangi pandemi covid-19.
"Menteri di sektor ekonomi dan kesehatan memang perlu dievaluasi. Dua sektor ini yang paling memble," kata anggota DPR daerah pemilihan Kalimantan Barat tersebut.
Darmadi mengatakan bahwa lambannya kinerja menteri telah mengganggu ritme kerja presiden. Menurutnya, presiden ingin segala persoalan diselesaikan dengan cepat, sedangkan menteri bekerja lambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
- Tito Karnavian Optimistis Indonesia Jadi Negara dengan Ekonomia Dominan di Dunia
- Penumpang Kereta Cepat Whoosh Terus Meningkat, Jumlah Perjalanan Bakal Ditambah Jadi 62 Perjalanan
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Penuhi Panggilan KPK
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement