Advertisement
20.000 Unit Alat Deteksi Antibodi Diproduksi Pekan Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan 20.000 Rapid Diagnostic Test (RDT) Kit untuk deteksi antibodi IgG/IgM sedang diproduksi untuk mengetahui infeksi virus corona atau Covid-19.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan menuturkan pada 12 Juni 2020, diharapkan produksi 20.000 perangkat tes cepat itu selesai. Distribusi alat tes cepat itu akan dilakukan Pusat Pelayanan Teknologi (Pusyantek).
Advertisement
"Sedang produksi 20.000 unit dalam minggu ini pesanan BPPT untuk dapat distribusikan," katanya, Kamis (11/6/2020).
Perangkat RDT untuk deteksi IgG/IgM ini dikembangkan oleh BPPT, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Mataram, PT Hepatika Mataram.
Menurutnya, RDT Kit untuk deteksi antibodi IgG/IgM, masuk dalam tahap uji validasi tahap akhir terhadap 10.000 unit untuk jenis perangkat yang sama. Perangkat tes deteksi cepat itu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tes cepat mendesak Covid-19.
Sebelumnya, pada 9 Mei 2020, RDT ini telah didapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan RI dengan nomor AKD 20303020697. Pada pekan kedua Mei 2020 mulai dilakukan uji validasi pada beberapa rumah sakit di Yogyakarta, Solo, Semarang dan Surabaya.
Pada Juni 2020, direncanakan 40.000 RDT kit untuk didistribusikan diantaranya ke rumah sakit-rumah sakit. Pada Juli-Agustus 2020, ditargetkan 100.000–500.000 perangkat RDT yang akan diproduksi massal oleh PT Hepatika Mataram, BPPT dan industri lain.
BPPT juga telah menyampaikan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 agar memproduksi sebanyak dua juta unit RDT kit tersebut untuk kebutuhan dalam negeri.
Terpisah, Ketua TFRIC-19 Soni Solistia Wirawan mengatakan RDT antibodi IgG/IgM bisa mendeteksi secara cepat keberadaan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dalam waktu 5-10 menit cukup dengan meneteskan darah atau serum pada alat RDT Kit IgG/IgM.
RDT Kit IgG/IgM dirancang menggunakan platform teknologi imunokromatografi yang berbasiskan virus lokal Indonesia, sehingga diharapkan lebih sensitif dan lebih spesifik untuk orang Indonesia dibandingkan produk impor.
Perangkat tes cepat itu bermanfaat untuk deteksi antibodi IgM dan IgG orang terpapar COVID-19 baik digunakan untuk orang tanpa gejala, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), post infeksi dan gambaran herd immunity.
Alat tersebut praktis atau mudah diaplikasikan di mana saja, spesifik, murah, tanpa alat pendukung lain, cepat memberikan hasil yang dalam waktu paling lama 15 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Kemeriahan Konvoi Motor Listrik di Solo, Kenalkan Kendaraan Ramah Lingkungan
- Dapat Subsidi Pemerintah hingga Rp7 Juta, Ini Keuntungan Konversi Motor Listrik
- Mapadi Jateng dan Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat Gelar Workshop di Semarang
- 2024, Pemkab Karanganyar Bangun Kantor Inspektorat dan Diskominfo
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Jelang Libur Nataru, Dishub Sleman Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Objek Wisata
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Lagi, 139 Pengungsi Rohingya Mendarat di Sabang dan Mendapat Penolakan Warga
- Prajurit Yon Zipur Ambarawa Tewas Dianiaya Senior
- Fakta Mycoplasma Pneumonia: Penyebaran Tak Secepat Covid-19 dan Tingkat Kematian Rendah, Tetap Waspada!
- Timnas Amin Ikut Menyorot Penghapusan Debat Khusus Cawapres oleh KPU
- Langka, Perempuan Ini Punya Dua Rahim dan Kini Hamil di Keduanya
- Ingin NU Miliki Lembaga seperti Bappenas, Ketua PBNU Bakal Angkat Erick Thohir Jadi Ketua Lakpesdam
- Pinjaman Rp60 Triliun untuk Belanja Alkes, Kemenkes: Antar RI jadi Negara Maju
Advertisement
Advertisement