Advertisement
PBB Sebut Pariwisata Jadi Jalan Atasi Dampak Wabah Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sektor pariwisata dapat digunakan sebagai program untuk mengatasi efek wabah Covid-19. Hal tersebut disampaikan Sekjen PBB Antonio Guterres.
"Pariwisata dapat mempromosikan solidaritas dan kepercayaan, bahkan penting dalam memajukan kerja sama global yang sangat dibutuhkan saat ini," kata Guterres.
Advertisement
Penelitian sebelumnya oleh badan pariwisata PBB menunjukkan bahwa sedikitnya 120 juta pekerjaan pariwisata bisa berisiko terpapar wabah virus Corona.
"Perjalanan wisata sedang turun, ketakutan meningkat, dan masa depan tidak pasti," kata Guterres seperti dikutip BBC.com, Kamis (11/6/2020).
Inggris dan banyak negara lainnya masih memberlakukan pembatasan perjalanan dalam upaya menghentikan penyebaran Covid-19.
Pembatasan perjalanan selama ini telah membuat ribuan pesawat berhenti beroperasi karena para wisatawan potensial terpaksa tinggal di rumah di tengah kebijakan isolasi.
Dalam sebuah laporan baru-baru ini, Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menyatakan bahwa "semua destinasi wisata di seluruh dunia" masih memiliki beberapa bentuk pembatasan perjalanan, meskipun ada yang mereda.
Sekitar 75 persen dari negara tujuan tersebut telah benar-benar menutup perbatasannya dengan pariwisata internasional.
Semua pelancong yang tiba di Inggris, termasuk warga negara Inggris, sekarang harus memberikan alamat tempat mereka akan mengisolasi diri selama 14 hari.
Pelancong dapat didenda £100 kalau tidak mengisi formulir secara rinci, tetapi mereka yang tiba dari Republik Irlandia, Kepulauan Channel atau Isle of Man dikecualikan.
Kementerian Luar Negeri Portugal kepada BBC menyatakan berharap kesepakatan antara Inggris dan Portugal soal kunjungan wisata dapat dicapai pada akhir Juni.
Yunani menyatakan akan mulai membuka kembali bandara untuk wisatawan dari 29 negara mulai 15 Juni.
Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi negara-negara yang paling terpukul oleh Covid-19 seperti Inggris, Prancis, Spanyol, dan Italia.
Italia berencana mengizinkan turis dari negara-negara UE mulai 3 Juni setelah karantina wajib bagi pengunjung akan dicabut.
Pada Mei lalu, UNWTO mengeluarkan seperangkat pedoman tentang cara memulai kembali industri pariwisata di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu termasuk memasukkan pemeriksaan kesehatan jika perlu, pemindaian suhu seperti di bandara, serta peningkatan kebersihan dan penyediaan hand sanitizer atau tisu antibakteri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : BBC.com, Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
Advertisement

Manunggal Fair Kulonprogo Targetkan 100 Ribu Pengunjung Tahun Ini
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Segera Umumkan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Kouta Haji
- Tugas ke Luar Kota, Wapres Gibran Tak Hadiri Acara Pelantikan Menteri Baru
- Pengamat Kritisi Kasus Pagar Laut Bekasi yang Hanya Berhenti di Tersangka
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
Advertisement
Advertisement