Advertisement
Peneliti Sebut Virus Corona Punya Kemampuan Mengubah Bentuk Secara Mengejutkan
Ilustrasi - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Tim peneliti dari Amerika Serikat yang telah mempelajari asal-usul virus Corona baru menyebut virus penyebab Covid-19 itu sangat mungkin melompat dari hewan ke manusia berkat kemampuannya mengubah bentuk.
Dilansir dari Express, Selasa (2/6/2020) para ilmuwan dari Duke Univeristy, Los Alamos National Laboratory University of Texas, dan New York University menemukan virus SARS-CoV-2 kerabat terdekat dari penyaki Covid-19 pada kelelawar.
Advertisement
Namun, virus tersebut memiliki kemampuan untuk menukar fragmen gen kritis dari virus corona yang menginfeksi trenggiling menjadi dapat menginfeksi manusia. Ini berarti bahwa virus dapat berikatan dengan sel inang dan membuat perubahan pada materi genetiknya.
Dalam kasus SARS-CoV-2, kunci kemampuan virus untuk berubah ditemukan di permukaannya. Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Science Advances, virus corona menggunakan protein untuk menempel pada sel dan menginfeksinya.
Feng Mao, profesor kedokteran di Duke University School of Medicine mengatakan bahwa ‘nenek moyang’ dari virus corona penyebab pandemi ini mengalami perubahan evolusioner dalam materi genetiknya, yang memungkinnya untuk menular pada manusia.
“Sangat mirip dengan SARS asli yang melompat dari kelelawar ke musang, atau MERS yang berubah dari kelelawar ke unta dromedari, dan kemudian ke manusia,” katanya.
Sementara itu, tim peneliti mengatakan bahwa penelitian melacak evolusi virus dapat membantu proses peneliti lain menemukan vaksin.
Asal usul virus SARS-CoV-2 paling dekat hubungannya dengan virus yang ditemukan pada keleawar, tetapi situs pengikatannya sangat berbeda dan dengan sendirinya tidak dapat secara efisien menginfeksi sel manusia.
Menurut tim, virus tersebut tampaknya merupakan gabungan antara virus kelelawar dan trenggiling untuk mendapatkan kemampuan sehingga bisa menginfeksi manusia.
Xiaojun Li, penulis penelitian ini mengatakan bahwa ada daerah virus dengan tingkat kemiripan yang sangat tinggi dari urutan asam amino di antara virus corona berbeda yang menginfeksi manusia, yakni dari kelelawar dan trenggiling.
“Ini menunjukkan bhawa virus ini berada di bawah seleksi inang yang sama dan mungkin memiliki kaitan dengan nenek moyang dari SARS-CoV-2, yang dapat dengan mudah melompat dari hewan ke manusia,” ujarnya.
Sementara itu, Elena Griorgi, staf ilimuwan di Los Alamos National Laboratory menambahkan peneliti telah melihat sekuens virus corona yang diambil dari pangolin yang didiskusikan di makalah mereka, tetapi komunitas ilmiah masih terbagi mengenai evolusi dari virusnya sendiri.
“Dalam penelitian yang dilakukan, kami menunjukkan bahwa memang SARS-CoV-2 memiliki sejarah evolusi yang kaya, mencakup perombakan bahan genetik antara virus corona kelelawar dan pangolin sebelum memperoleh kemampuannya untuk melompat ke manusia,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 30 Oktober 2025
- BMW R18 Paus Terjual Rp2,2 Miliar di Lelang Amal
- Jadwal KA Prameks, Kamis 30 Oktober 2025
- Yandex Search AI, Cara Akses Mesin Pencari Cerdas Bertenaga LLM
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Kamis 30 Oktober 2025
- Kritik Patrice Evra, Sebut Pemain Juve Terlalu Lemah
- Penting! Pengguna X Wajib Daftar Ulang 2FA Sebelum 10 November 2025
Advertisement
Advertisement




