Advertisement
Ini Kendala Uji Coba New Normal di Pasar Tradisional

Advertisement
Harianjogja.com, KARANGANYAR — Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi (Disdagnakerkop) dan UKM Karanganyar masih mencari cara efektif untuk menerapkan simulasi menuju new normal di pasar tradisional. Kontrol jarak menjadi kendala utama lantaran kondisi dan budaya transaksi di tempat tersebut.
Plt. Kepala Disdagnakerkop dan UKM Karanganyar, Martadi, mengatakan hingga saat ini belum menemukan cara efektif dalam menerapkan sistem simulasi kenormalan baru di pasar tradisional. Meskipun begitu, pihaknya berusaha meminimalisir risiko dengan cara mendisiplinkan penggunaan masker dan cuci tangan sebelum memasuki lingkungan pasar.
Advertisement
“Kalau kenormalan baru di pasar tradisional memang agak berbeda dibandingkan di supermarket atau toko swalayan. Karena budayanya berbeda. Kalau di pasar itu khususnya yang los kan agak sulit menjaga jarak saat transaksi. Beda kalau supermarket bisa diatur sedemikian rupa diberi jarak di kasir dan sebagainya,” ujar dia kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (28/5/2020).
Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan penggunaan media online sebagai alat membantu transaksi untuk meminimalisir risiko persebaran Covid-19 di pasar tradisional. Hingga saat ini, empat pasar di Karanganyar seperti Pasar Jungke, Pasar Palur, Pasar Nglano, dan Pasar Tegalgede menjadi pilot project penerapan sistem tersebut bekerjasama dengan Gojek sebagai mitra.
Meskipun begitu, Martadi mengakui jika sistem akan perlu waktu untuk diadaptasi masyarakat yang menjadi pelanggan pasar tradisional.
“Sebagian besar warga itu yang ke pasar tradisional karena bisa menawar. Jadi kalau online memang rasanya berbeda karena ciri khas itu. Kalau tidak nawar agak gimana begitu rasanya.Tapi tidak menutup kemungkinan kalau wabah belum berakhir akan kami tambah pasar yang memiliki layanan pembelian online,” imbuh dia.
Terpisah, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengingatkan kepada pembeli dan pedagang di pasar tradisional dan PKL untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, harapan memulihkan sektor ekonomi bisa terealisasi.
“New normal ini kan sebuah harapan. Kami ingin dorong agar bisa kembali normal. Tapi memang tidak bisa senormal dulu. Contohnya kalau mau ke pasar atau ke warung harus pakai masker dong,” beber dia.
Sebelumnya, Kasi Usaha Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Disdagnakerkop Karanganyar, Eko Supriyadi, mengatakan masing-masing pasar memiliki akun di menu GoShop. Keempat pasar tersebut dipilih lantaran kawasan sekitarnya yang banyak mitra Gojek dibandingkan pasar lainnya.
“Jadi sistemnya pembeli pesan di pasar mana mau beli apa, nah nanti drivernya mau beli di penjual yang mana saja terserah. Ini bisa membuat warga membeli dengan praktis dan aman,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
Advertisement
Advertisement