Advertisement
Gagal Ingatkan Pemerintah dalam Pandemi Covid-19, Pakar UI Minta Maaf

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono meminta maaf kepada publik lantaran merasa gagal mengingatkan pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Hari ini saya minta maaf pada publik. Saya, juru wabah, tak berhasil ingatkan pemerintah tentang peran utama publik, komunitas sebagai pelaku utama dalam respon pandemik,” kata Pandu melalui keterangan tertulis yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Jakarta, pada Minggu (24/5/2020).
Advertisement
Pandu menututurkan sebagian masyarakat sudah berinisiatif dan bergerak melakukan pembatasan sosial berbasis komunitas. Dia meminta masyarakat untuk tidak berhenti menerapkan upaya itu terkait penanganan Covid-19.
“Hari ini 1 Syawal 1441 H, kita merasa menang. Yang menang itu orang-orang yang menahan diri dari godaan untuk langgar anjuran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB,” tuturnya.
Dia mengimbuhkan orang yang menang juga adalah masyarakat yang tidak mudik, taat menggunakan masker dan mencuci tangan sebagai bagian dari imbauan pemerintah.
“Hal-hal yang sederhana saja tidak dipatuhi, karena kita lebih pakai nafsu, bukan akal sehat,” ujarnya.
Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 per Sabtu (23/5/2020) pukul 12.00 WIB bertambah 949 orang sehingga total kasus positif mencapai 21.745 orang.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah 192 menjadi 5.249 orang, sedangkan kasus meninggal bertambah 25 menjadi 1.351. Data penambahan ini merupakan hasil dari pemeriksanaan spesimen dengan jumlah kumulatif 239.740. Secara umum sudah 399 kabupaten di 34 provinsi yang terjangkit Covid-19.
Demikian disampaikan Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dari Graha BNPB, Sabtu (23/5/2020).
Yuri menghimbau masyarakat untuk tetap patuh pada anjuran dan siap beraktivitas pada kondisi normal yang baru. Kondisi itu mengharuskan masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan selalu menggunakan masker saat ke luar rumah.
Dia menekankan, masyakarat harus menghindari kerumunan dan bepergian jauh, seperti aktivitas mudik. Semua dilakukan dalam upaya membendung penyebaran virus.
"Tanpa ini kita akan menghadapi problem berkepanjangan. Jadi mari bekerja sama, saling membantu, patuhi semua anjuran pemerintah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement