Advertisement
Trump Minta Rumah Ibadah di Amerika Segera Dibuka di Tengah Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta rumah ibadah segera dibuka kembali di tengah pandemi Covid-19. Namun, dpermintaan itu tidak sepenuhnya dijalankan oleh para petinggi agama di Negeri Paman Sam.
Dilansir melalui Bloomberg Minggu (24/5/2020), Trump menginginkan sejumlah negara bagian untuk membuka kembali rumah ibadah pada akhir pekan ini. Namun, beberapa petingi agama di Amerika Serikat (AS) memilih tidak segera melakukan pembukaan kembali.
Advertisement
Robert Jeffress, salah seorang pendeta Evangelis dari Gereja First Baptist Church, Dallas, AS, mengatakan tidak berencana membuka gerejanya hingga 7 Juni 2020. Menurutnya, Trump tidak memerintah untuk semua gereja untuk buka.
"Tidak ada satu ukuran cocok untuk semua,” ujarnya dikutip melalui Bloomberg, Minggu (24/5/2020).
Jeffress hanya berencana membuka kembali gerejanya dengan kapasitas 20 persen. Mereka akan mendorong pemakaian masker dan mendesak populasi yang rentan seperti orang tua untuk melakukan ibadah dari rumah.
“Ada keinginan yang tak terpuaskan di antara orang-orang Kristen untuk kembali beribadah [di gereja]. Namun, mereka ingin melakukannya dengan cara yang aman,” tuturnya.
Ketegangan di sejumlah negara bagian AS sempat meningkat, Jumat (22/5/2020). Hal itu dipicu adanya tuntutan kepada pejabat setempat untuk segera kembali membuka rumah ibadah.
Gejolak itu direspons oleh Trump dengan mengeluarkan penyataan bahwa Gubernur setempat harus melakukan hal yang benar dan mengizinkan tempat penting keagamaan untuk segera dibuka.
Namun, beberapa pemimpin agama malah mengkritik Trump karena mendorong pembukaan kembali terlalu cepat. Hal itu berkaca dari penyebaran wabah sebelumnya yang bermula dari gereja seperti di Korea Selatan serta Georgia, Texas, dan Arkansas.
Sementara itu, sejumlah pemimpin agama menyatakan tidak akan melakukan pembukaan kembali sampai adanya arahan dari pemimpin lokal.
Yahya Luqman, Imam Masjid Fazl di Washington, D.C. mengatakan akan tetap menutup masjid sementara waktu. Pihaknya ingin jemaatnya aman, sehat, dan tetap hidup.
“Ibadah dapat terjadi di rumah. Ini merupakan hal yang kami dorong,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
Advertisement
Advertisement