Advertisement

Tegang dan Haru, WNA Asal Kanada Peluk Anaknya Saat Adu Mulut dengan Petugas karena Menolak Karantina

Nina Atmasari
Kamis, 14 Mei 2020 - 00:47 WIB
Nina Atmasari
Tegang dan Haru, WNA Asal Kanada Peluk Anaknya Saat Adu Mulut dengan Petugas karena Menolak Karantina Suasana penjemputan WNA asal Kanada oleh Petugas Penanganan Covid-19 di Kota Magelang. - Ist/Dok Humas Pemkot Magelang

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG – Penjemputan seorang warga Negara asing (WNA) di Kota Magelang sempat menimbulkan kegaduhan. Penyebabnya, WNA asal Kanada tersebut tidak bersedia dijemput untuk dikarantina oleh Petugas penanganan Covid-19 di Kota Magelang.

Petugas bahkan harus melakukan negoisasi panjang karena pria bernama Craig Anthony Baker, 53, itu berbicara keras pada petugas. Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina dan Kapolres Magelang AKBP Nugroho Ari Setyawan bahkan sampai turun tangan untuk membujuk pria tersebut.

Advertisement

Peristiwa ini berawal saat Craig berkunjung ke rumah mertuanya di Perum Depkes Kota Magelang untuk menemui anak kandungnya yang masih balita. Saat itu mertuanya menolak karena khawatir Craig  akan mengambil paksa anak laki-lakinya itu.

Petugas kepolisian pun datang untuk menjemput Craig yang baru tiba luar daerah. “Tapi Craig menolak sampai terjadi pertengkaran," ungkap Windarti, Rabu (13/5/2020).

Suasana pun menjadi tegang sekaligus haru. Craig marah karena tidak ingin dipisahkan dari anaknya yang sudah berpisah sejak lima bulan lalu. Craig sudah bercerai dengan istrinya yang kini berada di Jakarta bersama anak perempuannya.

Windarti kemudian melakukan upaya persuasif dengan memberi pengertian tentang pentingnya karantina pada saat pandemi Covid-19 ini. Selain itu, apa yang dilakukan Craig telah meresahkan dan justru membahayakan anaknya. Negoisasi berangsung alot hingga akhirnya Craig bersedia di-rapid test oleh petugas kesehatan dan karantina dengan syarat harus bersama anaknya.

"Akhirnya Craig dan anaknya bersedia diambil darahnya (rapid test) saat itu juga, dia juga mau dikarantina di RSUD Budi Rahayu, tapi syaratnya dia mau bersama sang anak. Kita turuti saja tapi neneknya (mertua) juga ikut mendampingi selama karantina," terang Windarti.

Dalam kasus ini, pihaknya juga dibantu petugas Imigrasi Kelas IIA Wonosobo untuk menelusuri status hukum kewarganegaraan yang bersangkutan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr. Majid Rohmawanto menambahkan, WNA itu datang dari Bogor datang ke Kota Magelang hendak mengambil anaknya. Saat ini sudah dikarantina di RSUD Budi Rayhayu bersama anak dan mertuanya.

"Selain itu, kami juga sudah rapid test hasilnya negatif. Kmai isolasi di rumah sakit daripada isolasi mandiri di rumah membuat gaduh," jelas Majid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement