Advertisement

Muhadjir Effendy: Ada Pandemi, Muncul Kelompok Miskin Kagetan

Newswire
Sabtu, 09 Mei 2020 - 01:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Muhadjir Effendy: Ada Pandemi, Muncul Kelompok Miskin Kagetan Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan). - Suara.com/Yosea Arga Pramuditha

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Banyak masyarakat Indonesia mendadak menjadi miskin karena adanya pandemi Covid-19. Warga tersebut kekinian disebut dalam kelompok miskin kagetan. istilah tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. 

Muhadjir mengatakan kelompok tersebut tidak ada dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk menerima program jaring pengaman sosial dari pemerintah.

Advertisement

"Yang tak kalah penting adalah mereka yang tidak ada dalam DTKS. Mereka adalah penduduk kita yang sebelumnya tidak miskin, namun sekarang jatuh miskin akibat Covid. Atau yang saya sebut miskin kagetan Akibat dampak dari Covid-19," ujar Muhadjir dalam jumpa pers virtual, Jumat (8/5/2020).

Untuk itu Muhadjir mengatakan perlu ada pendataan terhadap kelompok miskin kagetan tersebut.

Selain itu Presiden Jokowi kata Muhadjir, juga meminta kepada jajarannya untuk memperhatikan kelompok yang mendadak miskin akibat terdampak corona.

"Ini perlu ada pencarian data dan verifikasi data kemudian baru dipastikan mereka perlu dapat bantuan. Sesuai arahan presiden diperhatikan betul kelompok masyarakat yang mendadak menjadi miskin ini," ucap dia.

Muhadjir kemudian memprediksi akan ada kenaikan angka kemiskinan pascapandemi Covid-19.

"Kalau perkiraan atau proyeksi, ada kenaikan 10-12 persen. Kita tahu angka kemiskinan sekarang dibawah dua digit, yakni 9,2 persen. Itu kan perkiraan," kata Muhadjir.

Lebih lanjut, hingga saat ini pemerintah terus mendata warga yang menjadi miskin akibat pandemi ini. Data tersebut tengah dihimpun mulai dari tingkat RT, RW kemudian tingkat desa melalu musyawarah desa, lalu ke tingkat Kabupaten dan Kota yang nantinya dikirim ke Kemensos.

"Makanya dalam bansos yang dilakukan baik dari jalur Kemsos dan Kementerian desa, disamping ada data DTKS juga ada data non DTKS. Yang tadi Mensos sampaikan, sekarang yang baru masuk [datanya] 70 persen dari total. Memang kita sedang himpun data riil kemiskinan di luar DTKS," kata Muhadjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 05:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement