Advertisement

GP Ansor: Stafsus Milenial Malah Merepotkan

Newswire
Sabtu, 25 April 2020 - 03:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
GP Ansor: Stafsus Milenial Malah Merepotkan Tangkapan layar akun Instagram Adamas Belva Syah Devara. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menyarankan staf khusus presiden dibubarkan karena tidak memiliki manfaat. Menurutnya kehadiran stafsus milenial itu juga malah merepotkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Pernyataan Gus Yaqut tersebut tak terlepas dari pemberitaan dua stafsus milenial yang mundur dari jabatannya usai menuai kontroversi. Gus Yaqut menilai, Jokowi tidak perlu dibantu oleh stafsus milenial lantaran sudah memiliki pembantu yang lebih handal dalam menjalankan pemerintahan.

Advertisement

"Tidak perlu anak-anak ini yang justru malah merepotkan," kata Gus Yaqut saat dihubungi wartawan, Jumat (24/4/2020).

Dengan begitu alangkah baiknya menurut Gus Yaqut kalau stafsus milenial itu lebih baik dibubarkan saja. "Tidak berfaedah," ucapnya.

Lebih jauh Gus Yaqut juga berpendapat kalau memang Jokowi ingin ada unsur milenial yang bisa membantu pemerintahan, maka para milenial itu bisa ikut membantu melalui dunianya masing-masing. Tanpa perlu dijadikan stafsus presiden.

"Biarkan mereka membantu melalui dunia yang mereka tekuni sebelum menjadi stafsus. Pasti lebih bermakna," pungkasnya.

Untuk diketahui, Chief Executive Officer (CEO) PT Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda Putra menyusul CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara untuk mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden.

"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden," kata Andi Taufan melalui pernyataan tertulis yang diterima Antara, Jumat (24/4/2020).

Kemunduran Andi Taufan menyusul CEO Ruangguru Adhamas Belva Devara yang juga mengajukan surat undur diri kepada Presiden Jokowi pada 17 April 2020 tapi baru mengumumkannya pada 21 April 2020.

"Pengunduran diri ini semata-mata dilandasi keinginan saya yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil," tambah Andi Taufan.

Ia mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepercayaan, pelajaran dan nilai-nilai yang diberikan selama menjabat sebagai Staf Khusus Presiden.

"Dalam kurun waktu tersebut, saya menyaksikan sendiri bagaimana beliau adalah sosok pemimpin teladan yang bekerja keras dengan tulus dan penuh dedikasi demi kebaikan seluruh masyarakat dan masa depan Indonesia," tambah Andi Taufan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkot Siap Wujudkan Satu Kampung Satu Perawat

Jogja
| Selasa, 19 Maret 2024, 08:47 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement