Advertisement
Peneliti Inggris Temukan Cara Melacak Virus Corona di Air Limbah Menggunakan Kertas

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Peneliti di sleuruh dunia terus berupaya menemukan cara mengendalikan penyebaran virus Corona. Kekinian, Tim peneliti dari Cranfield University, Inggris, menemukan mekanisme pengujian virus Corona (Covid-19) di dalam air limbah melalui perangkat berbasis kertas.
Penemuan ini berpotensi mengetahui keberadaan virus tersebut dengan cepat, akurat, dan terjangkau, sehingga membantu mengendalikan penyebarannya.
Advertisement
Dilansir dari Sciencealert.com, Insinyur Biomedis Zhugen Yang dari Cranfield University, Inggris, mengungkapkan perangkat berbasis kertas tersebut memiliki harga yang murah, yakni sekitar US$1,24, dan akan mudah digunakan oleh non-ahli setelah perbaikan lebih lanjut.
"Kami memperkirakan bahwa perangkat ini akan dapat menawarkan gambaran lengkap dan langsung tentang kesehatan populasi begitu ini sensor dapat digunakan," katanya pada Kamis (2/4/2020).
Perangkat berbasis kertas yang diusulkan oleh Yang dan para rekan-rekannya akan dilipat dan dibuka sebagai cara untuk menyaring asam nukleat patogen dari air limbah.
Bahan kimia yang terdapat pada kertas akan mendeteksi ada atau tidaknya Covid-19. Pengguna dapat langsung melihat hasil pengujian tersebut, yakni hijau yang berarti terdapat Covid-19, dan biru jika tidak ada virus tersebut.
Perangkat kertas tersebut mudah untuk ditumpuk, disimpan, dan dibawa oleh pengguna. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat membakar perangkat berbasis kertas tersebut setelah selesai.
Untuk diketahui, penelitian terbaru menunjukkan Covid-19 dapat diketahui dari urin dan feses, dan dapat bertahan selama beberapa hari di luar organisme hidup. Kondisi ini memberikan keyakinan kepada para peneliti bahwa pengujian terhadap air limbah dapat bekerja.
Yang menuturkan dalam kasus infeksi tanpa gejala di masyarakat atau ketika orang tidak yakin apakah mereka terinfeksi atau tidak, deteksi limbah masyarakat secara real-time melalui perangkat analisis kertas dapat menentukan apakah ada pembawa Covid-19 di suatu daerah untuk memungkinkan penyaringan cepat, karantina, dan pencegahan.
"Jika Covid-19 dapat dipantau di sebuah komunitas pada tahap awal melalui called wastewater-based epidemiology [WBE], intervensi yang efektif dapat dilakukan sedini mungkin untuk membatasi pergerakan populasi lokal itu, bekerja untuk meminimalkan penyebaran patogen dan ancaman terhadap kesehatan masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
- Aturan dan Petunjuk Teknis Pelantikan PPPK Paruh Waktu
Advertisement

Batas Waktu Pemberkasan Calon PPPK Paruh Waktu Gunungkidul Diperpanjang
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Dapat Bansos, Ini Syaratnya
- Menteri Koperasi Minta Tambahan Anggaran untuk Kopdes Merah Putih
- Kemenag dan Kemenkes Perkuat Program Pesantren Sehat
- Malaysia Serukan Negara Dunia Akhiri Hubungan dengan Israel
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
- Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
Advertisement
Advertisement