Advertisement

Ada Pandemi Corona, Bagaimana Pelaksanaan Haji Tahun 2020?

John Andhi Oktaveri
Rabu, 01 April 2020 - 07:47 WIB
Nina Atmasari
Ada Pandemi Corona, Bagaimana Pelaksanaan Haji Tahun 2020? Pelaksanaan salat di Masjidil Haram, Makkah. - Reuters/Suhaib Salem

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pelaksanaan ibadah haji 2020 masih menjadi pertimbangan pemerintah Arab Saudi. Mereka meminta umat Islam menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang pandemi Covid-19 sebelum melaksanakan ibadah haji, menurut kementerian haji dan umrah di stasiun televisi pemerintah kemarin.

Sekitar 2,5 juta jemaah calon haji dari seluruh dunia setiap tahun melaksanakan  ibadah tersebut di Mekkah dan Madinah seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (1/4/2020).

Advertisement

Kedatangan jemaah calon haji dan umrah menjadi salah satu pendapatan utama dari Arab Saudi selain bahan bakar minyak (BBM).

Pelaksanaan prosesi ibadah haji tahun ini akan dimulai pada pada akhir Juli. Namun, akibat  wabah virus corona SARS-CoV-2, timbul pertanyaan tentang kelanjutan ibadah itu, mengingat risiko penyebaran penyakit ini kalau terjadi pertemuan besar umat Islam dari seluruh penjuru dunia.

Sebelumnya, Arab Saudi telah menangguhkan pelaksanaan ibadah umrah yang dilaksanakan sepanjang sepanjang tahun kecuali selama empat hari.

Hingga kini Kerajaan Arab Saudi belum memberikan pemberitahuan lebih lanjut soal kelangsungn ibadah itu.

Pemerintah negara itu telah menghentikan semua penerbangan penumpang internasional tanpa batas waktu. Pekan lalu sejumlah kota juga dikunci, termasuk Mekkah dan Madinah.

Kerajaan itu telah melaporkan 10 kematian di antara 1.563 kasus Covid-19. Sebanyak 800.000 orang di seluruh dunia telah terinfeksi dan menewaskan lebih dari 40.000 orang hingga kini.

Membatalkan pelaksanaan ibadah haji belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern meski membatasi kehadiran jemaah dari daerah berisiko tinggi telah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji keputusan Raja Arab Saudi Salman untuk memberikan perawatan medis gratis bagi semua warga dan pendatang yang terinfeksi oleh virus corona.

Dalam pengarahan hariannya kemarin, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan bahwa keputusan yang diambil raja itu dan telah menginspirasi berbagai negara selain mendapatkan pujian global.

"Dirjen WHO, Tedros Adhanom, menggambarkannya sebagai contoh yang bagus yang mewujudkan makna 'perawatan kesehatan untuk semua,'" kata Al-Aly seperti dikutip ArabNews.com.

Tawaran perawatan gratis di fasilitas medis pemerintah dan swasta itu berlaku untuk semua warga negara dan penduduk, bahkan mereka yang melanggar undang-undang kependudukan sekalipun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ratusan Ternak di Gayamharjo Sleman Mulai Divaksin Antraks

Sleman
| Selasa, 19 Maret 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement