Advertisement
Mendikbud Nadiem: Negara Kita dalam Kondisi "Perang" Melawan Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kasus Covid-19 di Indonesia terus meluas. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan saat ini kondisi negara kita dalam kondisi "perang" melawan musuh yang tidak kelihatan yang bergerak cepat mengancam nyawa manusia yakni pandemi COVID-19.
"Saat ini kondisi negara kita dalam kondisi 'perang' melawan satu musuh yang tidak kelihatan, yang bergerak cepat mengancam nyawa manusia. Untuk itu, saya mengundang semua lapisan masyarakat untuk menaklukkan musuh ini," ujar Nadiem dalam konferensi video pelatihan literasi dasar COVID-19 untuk relawan mahasiswa, di Jakarta, Kamis (26/3/2020).
Advertisement
Nadiem menambahkan masa depan bangsa Indonesia ada di tangan kita semua. Menang tidaknya, Indonesia melawan virus itu ditentukan oleh kekompakan masyarakat Indonesia.
Kemendikbud juga melakukan beberapa upaya dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air. Pertama, menyiapkan fasilitas kesehatan di bawah Kemendikbud sebagai subcenter tes COVID-19.
"Saat ini ada 13 fakultas kedokteran dan 13 rumah sakit pendidikan ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai laboratorium tes COVID-19."
Nadiem menyebut tanpa adanya tes yang sistematis maka akan sulit mencegah penyebaran virus tersebut. Kedua, yakni mengoptimalkan rumah sakit pendidikan yang berada di bawah Kemendikbud untuk siap merawat pasien COVID-19.
Ketiga, memobilisasi mahasiswa kesehatan untuk menjadi relawan dalam "perang" melawan COVID-19. Banyak aktivitas yang dilakukan mulai dari pencegahan hingga perawatan.
Kemudian, menyiapkan seluruh fasilitas asrama di bawah Kemendikbud. Baik itu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) maupun Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) yang bisa dijadikan asrama karantina orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) di seluruh Indonesia. Kapasitas tempat tidur dari P4TK dan LPMP tersebut sebanyak 18.000 tempat tidur.
"Saya sebagai Mendikbud mengapresiasi luar biasa, karena dalam waktu tiga hari terdapat 15.000 relawan mahasiswa yang mendaftar. Saya terharu," kata dia lagi.
Nadiem juga mengajak institusi pendidikan untuk menjadi ujung tombak dalam melawan musuh yang tidak kelihatan tersebut dan bisa menyelamatkan nyawa dengan cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Pembongkaran Bangunan Rumah dan Toko Terdampak Proyek Underpass Joglo Solo
- Akses Internet Ngebut, Orneto Café Jadi Tempat Nyaman untuk Nugas Mahasiswa
- Berstatus Waspada Level II, Ada Dugaan Pelanggaran Izin Pendakian Gunung Marapi
- Polda Jateng Banjir Karangan Bunga karena Debt Collector, Ini Sebabnya
Berita Pilihan
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
- 80 Persen Lebih Warga Gaza Mengungsi Sejak Serangan Israel 7 Oktober
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
Advertisement

Prabowo-Gibran Peroleh Amunisi Dukungan dari Relawan RKB DIY
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Alasan Sepeda Motor dan Ojek Online Dilarang Masuk IKN
- Jokowi Disebut Membuntuti Kampanye Ganjar, Ini Respons Istana
- Erupsi Marapi: 30 Warga Melaporkan Orang Hilang, SAR Terus Lakukan Pencarian
- Oknum Petinggi Partai Diduga Terlibat dalam Kasus Eks Mentan SYL
- Dugaan Korupsi Bansos Kemensos, KPK Periksa Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
- Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Begini Komentar Ganjar Pranowo
- Erick Thohir Rampingkan BUMN Jadi 65 Perusahaan
Advertisement
Advertisement