Advertisement

Heboh Wabah Corona, Sekarang di China Muncul Hantavirus

Newswire
Rabu, 25 Maret 2020 - 10:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Heboh Wabah Corona, Sekarang di China Muncul Hantavirus Ilustrasi hewan pengerat. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, CHINA - Pandemi virus Corona penyebab Covid-19 di China mulai mereda. Tapi, kini masyarakat kembali dikhawatirkan dengan munculnya hantavirus.

Lewat akun Twitter, Global Times melansir Suara.com, ada seseorang dari Provinsi Yunnan meninggal ketika dalam perjalanan pukang ke Provinsi Shandong.

Advertisement

Ia berangkat bekerja dengan bus sewaan pada Senin (20/3/2020), lalu dites positif terinfeksi hantavirus. Kini, 32 orang lainnya di dalam bus juga ikut dites.

A person from Yunnan Province died while on his way back to Shandong Province for work on a chartered bus on Monday. He was tested positive for #hantavirus. Other 32 people on bus were tested. pic.twitter.com/SXzBpWmHvW

— Global Times (@globaltimesnews) March 24, 2020

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) hantavirus adalah keluarga virus yang menyebar terutama oleh tikus. Virus ini dapat menyebabkan beragam sindrom penyakit pada orang di seluruh dunia.

Infeksi dengan hantavirus apapun dapat menghasilkan penyakit hantavirus pada manusia. Hantavirus di Amerika dikenal sebagai hantavirus "New Word” dan dapat menyebabkan hantavirus pulmonary syndrome (HPS).

Hantavirus lainnya, yang dikenal sebagai hantavirus Old World”, kebanyakan ditemukan di Eropa dan Asia dan dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS).

Setiap serotipe hantavirus memiliki spesies inang hewan pengerat spesifik. Virus ini disebarkan manusia melalui virus aerosol yang ditumpahkan dalam urine, tinja, dan air liur, dan dengan gigitan dari inang yang terinfeksi.

Hantavirus paling penting di Amerika Serikat yang dapat menyebabkan HPS adalah virus Sin Nombre, yang disebarkan oleh tikus rusa.

Karena sedikitnya jumlah kasus HPS, “waktu inkubasi” tidak diketahui secara positif. Namun, berdasarkan informasi yang terbatas, tampak bahwa gejala dapat berkembang antara 1 dan 8 minggu setelah terpapar urin segar, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi.

Gejala awal termasuk kelelahan, demam, dan nyeri otot, terutama pada kelompok otot besar paha, pinggul, punggung, dan terkadang bahu. Gejala-gejala ini bersifat universal.

Mungkin juga ada sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Sekitar setengah dari semua pasien HPS mengalami gejala-gejala ini.

Empat hingga 10 hari setelah fase awal penyakit, gejala HPS yang terlambat muncul. Ini termasuk batuk dan sesak napas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com, Twitter

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement