Advertisement

Musim Kemarau Diprediksi Mulai April

Newswire
Selasa, 24 Maret 2020 - 04:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Musim Kemarau Diprediksi Mulai April Ilustrasi kemarau di ladang pertanian - Bisnis Indonesia/Rachman

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Awal musim kemarau 2020 diperkirakan akan dimulai pada April mendatang.

"Dari total 342 Zona Musim [ZOM] di Indonesia, sebanyak 17 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2020, yaitu di sebagian kecil wilayah Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (23/3/2020). 

Advertisement

Sementara untuk puncak musim kemarau diprediksi, sekitar 9,9% daerah Zona Musim akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli, sedangkan 64,9% pada bulan Agustus dan sekitar 18,7% pada September.

Dia menjelaskan, datangnya musim kemarau berkait erat dengan peralihan Angin Baratan atau Monsun Asia menjadi Angin Timuran atau Monsun Australia.

BMKG memprediksi peralihan angin monsun akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara pada April 2020, lalu wilayah Bali dan Jawa, kemudian sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada Mei 2020 dan akhirnya Monsun Australia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada bulan Juni hingga Agustus 2020.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebanyak 38,3 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2020, meliputi sebagian Bali, Jawa, Sumatera, dan sebagian Sulawesi.

Sementara itu, 27,5 persen di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua akan masuk awal musim kemarau di Juni 2020.

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis awal musim kemarau untuk periode 1981-2010, maka awal musim kemarau 2020 di Indonesia diprakirakan mundur pada 148 ZOM (43,3%), normal pada 128 ZOM (37,4%) dan maju pada 66 ZOM (19,3%).

Selanjutnya, apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis akumulasi curah hujan musim kemarau pada periode 1981-2010, maka secara umum kondisi musim kemarau 2020 diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 197 ZOM (57,65%).

Namun sejumlah 103 ZOM (30,1%), akan mengalami kondisi kemarau bawah normal atau lebih kering, yaitu curah hujan musim kemarau lebih rendah dari rerata klimatologis dan 42 ZOM (12,3%) akan mengalami atas normal atau lebih basah yaitu curah hujan lebih tinggi dari reratanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

25 Pandai Besi di Kulonprogo Dilatih Semakin Terampil Bikin Kerajinan Lokal

Kulonprogo
| Sabtu, 11 Mei 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Menilik Jembatan Lengkung Zhaozhou Tertua di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement