Remdesivir Terbukti Manjur Atasi Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Peneliti telah menemukan antivirus Corona (Covid-19) yakni Remdesivir. Obat ini sering digunakan untuk virus Ebola.
Remdesivir adalah obat antivirus baru dalam kelas analog nukleotida yang dikembangkan oleh Gilead Sciences sebagai obat untuk penyakit virus Ebola dan infeksi virus Marburg.
Advertisement
Peneliti menulis bahwa obat Remdesivir telah terbukti efektif melawan virus lainnya. Maka, tim ingin menguji kemanjuran obat itu terhadap jenis Covid-19 yang baru.
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dari University of Alberta dengan judul The antiviral compound remdesivir potently inhibits RNA-dependent RNA polymerase from Middle East respiratory syndrome coronavirus yang diterbitkan dalam Journal of Biological Chemistry.
Selanjutnya, Remdesivir ditemukan dapat menunjukkan aktivitas antivirus terhadap RNA beruntai tunggal seperti pada beberapa virus termasuk MERS dan SARS.
Awal 2020, obat tersebut telah diuji coba pada pasien dengan virus corona di Amerika Serikat. Nah, pasien menerima obat pada hari ketujuh setelah infeksi dan menunjukkan gelaja yang mereda pada hari kedua pemberian obat.
Asisten Direktur Jenderal World Health Organization Bruce Alyward menuturkan obat Remdesivir adalah satu-satunya obat yang saat ini telah menunjukkan efektivitas terhadap Covid-19.
Tim peneliti menulis bahwa Remdesivir adalah molekul baru yang telah menunjukkan spektrum aktivitas yang luas terhadap virus RNA. Mereka menjelaskan bahwa obat ini sebenarnya adalah inhibitor analog nukleotida yang menghambar RNA Polimerase.
Matthias Gotte, ahli virologi mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Remdesivir pada dasarnya meniru salah satu blok pembangun alami untuk RNA sitesis yang diperlukan dalam proses replikasi genom virus.
“Setelah obat dimasukkan ke dalam ranta RNA yang berkembang, virus tidak dapat lagi mereplikasi,” terangnya.
Dia menambahkan bahwa saat ini uji klinis untuk pasien Covid-19 sedang dilakukan dan hasilnya diharapkan bisa keluar pada bulan April. Namun, dia memperingatkan bahwa kemungkinan akan butuh lebih daru satu obat untuk melawan penyakit yang timbul dari virus corona baru ini.
Namun demikian, Gotte mengatakan bahwa ini adalah pekerjaan yang penting mengingat situasi saat ini yang cukup genting di banyak negara. Dia menambahkan bahwa penelitian ini melihat cara obat antivirus ini bekerja melawan virus corona yang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berada di Lokasi Terpencil, 9 Kelompok Masyarakat Ini Alami Isolasi Genetik
- JK Kembali Dilantik Jadi Ketua Umum PMI, Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepengurusan
- Update Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip Semarang, Polisi Belum Juga Tetapkan Tersangka
- Anggota DPR Dukung Usul Prabowo Tambah Jam Olahraga di Sekolah
- Diperiksa Sebagai Saksi terkait Kasus Judi Online, Budi Are:Berhenti Memfitnah dan Memframing
Advertisement
Puncak Dies Natalis Ke-69 Sanata Dharma: Menguatkan Komitmen Bersama Merawat Semesta
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Kemenpar Bukukan Potensi Nilai Devisa Rp25,4 Triliun Sepanjang Pemasaran 2024
- Jasamarga Nusantara Tollroad Catat Peningkatan Signifikan Pengguna Tol Jelang Hari Raya Natal
- Gunung Kerinci Berpotensi Erupsi Mendadak
- ASDP Operasikan 24 Unit Kapal Penyeberangan Merak
- Kronologi Ojol Selamat dari Aksi Begal Bersajam
- KPK Periksa Sekda Kota Semarang Terkait Dugaan Korupsi
- MA Tolak Kasasi Sritex, Begini Respons Wamenaker
Advertisement
Advertisement