Advertisement

Alasan Menkes Tolak Observasi WNI dari Wuhan di Kapal Perang: Tak Manusiawi

Newswire
Selasa, 04 Februari 2020 - 04:17 WIB
Nina Atmasari
Alasan Menkes Tolak Observasi WNI dari Wuhan di Kapal Perang: Tak Manusiawi Menkes Terawan. - Detikcom/Lamhot Aritonang

Advertisement


Harianjogja.com, JAKARTA-- Rombongan 238 WNI dari Wuhan kini menjalani obeservasi di Natuna. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut ada ibu hamil di antara mereka yang diobservasi. Mengetahui hal tersebut, Terawan mengirimkan dokter spesialis kandungan ke Natuna.

"Kita sudah nyiapkan fasilitas kesehatan juga yang nempel di situ yang diawaki tenaga-tenaga spesialis termasuk tenaga spesialis infeksi paru, bahkan obgyn (dokter kandungan) juga ada, karena ada yang hamil, kemudian psikiater sama psikolog dan juga ini sudah saya berangkatkan ke sana untuk namanya trauma healing," kata Terawan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Advertisement

Soal adanya ibu hamil juga diungkapkan Terawan saat menanggapi permintaan warga Natuna yang menginginkan 238 WNI diobservasi di kapal perang. Menurutnya tak manusiawi bila ada ibu hamil diobservasi di kapal perang.

"Bayangin kalau di kapal, kita ndak manusiawi, kapalnya juga apalagi kalau kapalnya kapal perang, memang tak disiapkan untuk itu, itu ada anak-anak, ada ibu hamil. Jadi kita harus rasional lah, kita ingin semua dijaga," ujar Terawan.

Seperti diketahui, Minggu (2/2/2020) kemarin, 238 WNI tiba di Batam untuk kemudian dikirim ke pusat observasi di Natuna. Jumlah itu lebih sedikit dari rencana evakuasi semula, yakni 245 WNI, karena dikurangi empat WNI yang memilih bertahan di Wuhan dan tiga WNI yang tidak lolos pemindaian pihak China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement