Advertisement
Miris, 2 Gajah Mati Tersengat Listrik & Tinggal Tulang Belulang
Kawanan gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) liar berada di kebun warga di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Minggu (10/2/2019). - ANTARA/Irwansyah Putra
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Dua ekor Gajah Sumatra ditemukan mati karena diduga tersengat listrik di Desa Tuwi Pria, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh, Rabu (1/12/2020).
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan semula pihaknya menerima informasi dari masyarakat tersebut bahawa ditemukan gajah mati sebanyak 5 ekor. Timnya kemudian langsung turun ke lapangan bersama Polres Aceh Jaya hingga CRU Aceh dan Sampoiniet guna memastikan kabar tersebut.
Advertisement
"Berdasarkan informasi dan hasil pengecekan lapangan, hanya ditemukan 2 ekor gajah mati yang sudah berupa tulang belulang, hal ini terlihat dari tengkorak kepala dan tapak kaki,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (1/1/2020).
Kedua gajah tersebut ditemukan pada lokasi yang berbeda dengan hanya terpaut 50 meter. Dugaan sementara kematian disebabkan oleh tegangan arus listrik.
BACA JUGA
Pada lokasi penemuan, ditemukan adanya pagar listrik setinggi sekitar 1,5 meter. Sementara itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah Sumatera dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa.
“Serta tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati,” ujarnya.
Dia juga meminta warga melakukan penertiban terhadap pagar-pagar listrik yang digunakan untuk melindungi kebun. Efeknya arus listrik bertegangan tinggi itu kata dia bukan memberi daya kejut, namun malah memberikan kematian pada satwa liar namun manusia.
“Ini merupakan awal tahun yang menyedihkan bagi kita. Semoga kedepannya tidak terjadi lagi. Mari bersama-sama kita tumbuhkan rasa mencintai terhadap satwa liar yang ada karena mereka juga makhluk hidup yang butuh hidup di muka bumi ini,” terangnya.
Adapun penelusuran di lapangan dilakukan tim BKSDA Aceh yang terdiri dari dokter hewan, Kapolres Aceh Jaya, Kasat Reskrim Polres Aceh Jaya serta jajarannya, kapolsek Teunom, BKPH Krueng Teunom KPH 1, PKSL Unsyiah, CRU Aceh, CRU Sampoiniet, Keuchik Desa Tuwi Pria, dan ranger.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pensiun Massal, 93 Sekolah di Sleman Dipimpin Plt Kepala Sekolah
Advertisement
Pulau Tidung Jadi Pilihan Favorit Liburan Akhir Tahun Dekat Jakarta
Advertisement
Berita Populer
- Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
- DKUKMPP Bantul Kaji Penambahan Stok LPG Jelang Nataru
- PSSI Resmi Lepas Indra Sjafri Usai Timnas U-22 Tersingkir di SEA Games
- 55 Tahun Festival Sendratari, Seni Budaya DIY Terus Menyala
- SEA Games 2025: Kumpulkan 62 Emas, Indonesia Kokoh di Posisi Kedua
- Segera Diumumkan, PSSI Kantongi Dua Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
- Imigrasi Filipina Ungkap Jejak Pelaku Penembakan Massal di Australia
Advertisement
Advertisement



