Advertisement
Petani Jangan Sampai Alami Kelangkaan Pupuk
Pupuk bersubsidi - Ilustrasi/JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, ACEH - Dalam upaya peningkatan produksi padi Indonesia, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan bahwa petani tidak boleh mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.
"Ini yang harus kita dorong nanti. Tidak boleh petani ada kelangkaan pupuk [subsidi]," katanya di Banda Aceh.
Advertisement
Pernyataan itu disampaikan Dedi dalam kunjungan kerja masa reses pertama sejumlah anggota DPR RI Komisi IV ke Provinsi Aceh. Mereka tiba Jumat (18/12/2019) malam di daerah berjulukan Serambi Mekkah tersebut, dengan membawa sejumlah agenda kerja.
Dia menyebutkan jika dibiarkan terjadi kelangkaan pupuk subsidi ketika masa tanaman petani, maka petani yang tugasnya harus menggenjot hasil produksi padi akan melemah produksinya akibat ketidaktersediaan pupuk tersebut.
BACA JUGA
"Nanti impor lagi kalau kita produksi [padi] lemah. Ini salah satu yang akan mendapat perhatian kita musim tanam tahun ini," katanya.
Lebih lanjut, kata dia, seperti halnya masyarakat Aceh yang tengah mengalami kelangkaan pupuk subsidi, maka DPR akan melihat faktor yang menjadi penyebab kelangkaan ini terjadi.
Maka diharapkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk segara menindak lanjutinya.
"Kita cari faktor [kelangkaan]-nya, sehingga nanti direktur pupuk Indonesia harus segera menyelesaikan ini," katanya.
Sebelumnya, dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Utara Mukhtar mengatakan kabupaten setempat setiap tahunnya mengalami kelangkaan pupuk subsidi. Hal itu disebabkan karena minimnya kuota pemberian pupuk subsidi untuk daerah setempat.
"Iya, sejak saya masuk ke dinas pertanian ini pada tahun 2017 itu pupuk subsidi khususnya urea memang sudah mulai langka. Dari tahun ke tahun memang kita selalu langka," katanya di Aceh Utara, Kamis.
Kata dia, pada 2019 Pemerintah Aceh menyalurkan 7.000 ton pupuk subsidi ke Aceh Utara, sedangkan kebutuhan petani Aceh Utara pertahunnya mencapai 19.000 ton dengan luas lahan 40 hektare lebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
Hingga 24 Oktober 2025, PAD Bantul Capai Rp608,9 Miliar
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- DIY Jadi Magnet Baru Klub Super League untuk Pemusatan Latihan
- Aveta Hotel Malioboro Rayakan HUT ke-6 dengan Pameran Seni Difabel
- Polisi Ungkap Rantai Pemasok Narkoba untuk Onadio Leonardo
- Prabowo Rampungkan Agenda APEC dan Tiba di Jakarta Sabtu Malam
- Dokter Anak: Protein Hewani Penting bagi Anak di Bawah 2 Tahun
- PSS Sleman Ditahan Imbang Persipura di Stadion Maguwoharjo
- Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Korban Kerusuhan Demo di Tanzania
Advertisement
Advertisement



