Advertisement
Pencarian 2 Korban Tenggelam Difokuskan di Kawasan Pantai Slili

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL - Tim pencarian gabungan terus melakukan pencarian terhadap dua Korban kecelakaan laut di Pantai Slili, Desa Sidoharjo, Tepus. Di hari kedua ini, pencarian masih difokuskan di sekitar lokasi pertama kali korban hilang.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono mengatakan, pencarian hari kedua ini melibatkan tak kurang dari 95 relawan yang berasal dari berbagai komunitas. Selain dari anggota SAR Satlinmas, Basarnas, aparat TNI dan kepolisian, juga ikut dalam pencarian tim dari IAIN Salatiga, yang tak lain tempat salah seorang korban Ahmad Mustofa berkuliah.
Advertisement
Menurut Marjono, pencarian tidak hanya mengandalkan penyisiran dari laut dan darat, karena upaya juga memanfaatkan teknologi drone untuk memantau kondisi dan situasi dari udara. “Untuk kapal kami terjunkan sepuluh unit kapal jukung dan satu unit jestki,” katanya kepada wartawan, Kamis (19/12/2019) pagi.
Disinggung mengenai pencarian korban, Marjono mengakui fokus pencarian masih dilakukan di kawasan Pantai Slili atau tepatnya radius pencarian sekitar 200 meter dari titik pertama hilang. Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan daya jelajah makin diperluas karena disesuaikan dengan kondisi terkini di lapangan.
“Dari sisi cuaca dan ombak tidak ada masalah, tapi hingga sekarang [Kamis pagi], tim belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” katanya.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Surisdiyanto mengatakan hilangnya dua korban bermula saat Ahmad Mustofa,20, warga asal Tengaran, Semarang bermain body board di Pantai Slili pada Rabu (18/12/2019) sore. Saking asyiknya bermain, korban tidak sadar papan yang dinaiki terlalu ke tengah dan berada di area rip current. Saat ada ombak besar, Mustofa terjatuh dari papan dan tali pengikat di kaki terlepas sehingga korban tenggelam.
Melihat kejadian ini, pemilik body board, Pardi,43, warga asal Pulegundes, Desa Sidoharjo, Tepus mencoba menolong korban dengan berenang ke tengah. Nahasnya, usaha yang dilakukan sia-sia karena Pardi malah ikut terseret dan tenggelam akibat derasnya arus laut. “Akibat kejadian ini kedunya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian,” kata Suris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Akses Keluar Masuk Jalan Tol Jogja Solo Segmen Klaten-Prambanan, Jarak Tempuh Hanya 10 Menit
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
- Baru Sesaat Bebas dari Lapas, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait Pencucian Uang
Advertisement
Advertisement