Advertisement

FPI dan PA 212 Desak Polisi Tangkap Gus Muwafiq, Sukmawati, dan Ade Armando

Sholahuddin Al Ayyubi
Jum'at, 13 Desember 2019 - 18:07 WIB
Budi Cahyana
FPI dan PA 212 Desak Polisi Tangkap Gus Muwafiq, Sukmawati, dan Ade Armando Kyai Nahdlatul Ulama (NU) Gus Muwafiq (kedua kanan) dikawal anggota Banser saat menghadiri Tabligh Akbar dan Shalawat Harlah NU ke-93 di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/3/2019) malam. - Antara/HS Putra

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Front Pembela Islam dan PA 212 mendesak Bareskrim Polri menangkap dan menahan Sukmawati Soekarnoputri, Gus Muwafiq, dan dosen Universitas Indonesia Ade Armando.

Desakan itu disuarakan ratusan anggota FPI dan PA 212 dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Mabes Polri Jakarta Selatan. Salah satu orator menyebutkan pihaknya akan terus menggelar aksi hingga ketiga nama itu ditangkap.

Advertisement

"Kami datang ke Mabes Polri untuk mendorong Anda agar menjalankan amanah undang-undang dan menegakkan hukum," tutur sang orator, Jumat (13/12/2019).

Selain itu, massa aksi dari FPI dan PA 212 juga mendesak agar Ade Armando, Gus Muwaffiq dan Sukmawati Soekarnoputeri meminta maaf kepada umat Muslim, karena diduga telah melakukan penistaan agama.

"Mereka harus meminta maaf kepada masyarakat dan umat Islam," kata sang orator.

Sebelumnya, Persatuan Alumni atau PA 212 dan Front Pembela Islam (FPI) menyatakan akan menggelar demonstrasi di depan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, siang hari ini, Jumat (13/12/2019).

"Benar kami akan menggelar demo siang ini," kata Ketua Media Center Persatuan Alumni 212 Novel Bamukmin saat dihubungi Jumat (13/12/2019).

Sukmawati dituduh melakukan penistaan terhadap agama akibat ucapannya dalam diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme, dan Berantas Terorisme' pada November 2019.

Ujaran yang dianggap menodai agama itu saat Sukmawati bertanya dan membandingkan soal siapa sosok yang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia di antara Nabi Muhammad dan Presiden Soekarno.

Sedangkan Gus Muwafiq diduga melakukan penistaan agama saat berceramah dan mengisahkan tentang kelahiran Nabi Muhammad dan kehidupannya di masa kecil. Ia menyebut Nabi lahir biasa saja. Jika terlihat bersinar maka ketahuan oleh bala tentara Abrahah. Muwafiq dalam ceramahnya juga menyebut Nabi saat kecil rembes, karena ikut kakeknya.

Gus Muwafiq sudah memberikan klarifikasi lewat video yang tersebar di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Facebook Ketua PBNU Robikin Emhas, Gus Muwafiq menyatakan permohonan maaf atas kontroversi ceramahnya tersebut.

 "Dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum Muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta Rasulullah. Saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum Muslimin yang tidak ingin Rasulullah?" ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Surati Sri Sultan, Orang Tua Siswa SMP di Jogja Minta Dugaan Kebocoran Soal ASPD Diusut Tuntas

Jogja
| Jum'at, 09 Mei 2025, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo

Wisata
| Minggu, 04 Mei 2025, 18:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement