Advertisement
Dukung Penghapusan UN, Ganjar Siap Jateng Jadi yang Pertama Terapkan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang akan menghapuskan Ujian Nasional didukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar mengatakan Jawa Tengah siap menjadi daerah yang akan menerapkan regulasi tersebut.
"Saya mengikuti terus rapatnya Mas Nadiem, menarik. Kalau itu mau diterapkan, Jawa Tengah siap jadi yang pertama," kata Ganjar di Semarang, Kamis (13/12/2019).
Advertisement
Walaupun sebagian orang mengkritik rencana kebijakan Nadiem menghapuskan UN, Ganjar menilai hal tersebut merupakan hal biasa.
Menurut Gubernur Jawa Tengah tersebut, apa yang dilakukan oleh Nadiem adalah perubahan yang mengikuti perkembangan zaman di era disrupsi.
Ganjar menilai sistem belajar yang memberikan banyak PR sehingga membuat anak stres dan harus membawa tas berat karena membawa banyak buku sudah tidak relevan dengan perkembangan sistem pembelajaran dan dunia kerja saat ini.
Ganjar mengatakan perubahan kebutuhan sumber daya manusia dan perubahan profesi yang ada sekarang harus diikuti oleh perubahan sistem pendidikan.
Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan akan menghapuskan UN di sekolah dan menggantinya dengan asesmen kompetensi untuk menilai nalar siswa di bidang bahasa, matematika, dan survei karakter.
Ujian Nasional akan dilakukan untuk terakhir kalinya pada 2020 dan akan dihapuskan pada 2021. Rencana penghapusan UN ini juga menuai banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Wali Kota Serang Kena Tilang Gegera Bonceng Anak Tanoa Helm
- Trump Minta Rusia Akhiri Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Tarif 100 Persen
- Didampingi Hotman Paris, Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Korupsi Chromebook
- Rencana Pembangunan Rumah Subsidi Tipe 18/25 Dibatalkan, Ini Alasan dari Menteri PKP
- 27 Juli, Penerbangan Moskow-Pyongyang Dibuka
- Situasi di Gaza Mengerikan, Sekjen PBB Desak Akses Bantuan Masuk
- 11 Korban Kapal Karam di Selat Sipora Ditemukan Dalam Kondisi Selamat
Advertisement
Advertisement