Advertisement
Menag Sebut Makanan Halal Tak Hanya Baik untuk Muslim, tetapi Juga Nonmuslim
Ilustrasi produk halal - Reuters/Stephane Mahe
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Agama RI menilai fenomena berkembang pesatnya industri halal di Indonesia baik bukan hanya untuk muslim, tetapi juga nonmuslim.
Memang belakangan di banyak tempat, kini dijumpai areal halal dengan beragam nama. Ada yang menyebutnya sebagai pojok halal atau halal corner, kantin halal, dan sebutan lainnya.
Advertisement
Fachrul Razi menegaskan bahwa sesuatu yang halal adalah baik, tidak hanya bagi Islam, tapi juga kalangan nonmuslim.
Menag mengutarakan istilah halal tidak bersifat eksklusif, tapi inklusif. Agar lebih jelas, Menag mengajak pelaku bisnis untuk ikut mengampanyekan bahwa halal itu baik buat semua.
BACA JUGA
"Saat buat pojok halal, ditulis: halal bagi muslim, berarti oke juga bagi nonmuslim, Islam tidak eksklusif," kata Menag pada Senin (9/12/2019) sebagaimana diansir laman resmi Kemenag.
Menag lalu bercerita bahwa dirinya bersama sejumlah pimpinan kementerian dan lembaga negara baru saja meresmikan pembangunan Menara Syariah di Kapuk, Jakarta Utara.
Di kawasan tersebut, akan dibangun juga areal halal. "Menara ini dibangun konsorsium yang hampir semua nonmuslim. Ikut meresmikan Menko Maritim yang juga nonmuslim. Ini menunjukkan halal baik untuk semua."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis/Kemenag.go.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Memasuki Musim Hujan, Revitalisasi SAH di Kota Jogja Dikebut
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dugaan Korupsi, Ketua Bawaslu RI Dilaporkan ke KPK
- Google Dukung Energi Gas Rendah Emisi untuk Data Center
- Cerita Penerima Ganti Rugi Tol di Kulonprogo, Didatangi Sales dan Bank
- Kolaborasi RI-Brasil Dorong Pengembangan Energi Terbarukan
- DPR Dukung Pemerintah Tolak Kehadiran Atlet Israel
- Menteri Nusron: Santri Harus Hadir di Ruang Politik dan Birokrasi
- Terlalu Sering Curhat ke AI Bisa Picu Gangguan Psikologis
Advertisement
Advertisement



