Advertisement
BPOM Akan Terbitkan Aturan Informasi Detail Kandungan Gizi Makanan Olahan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera menerbitkan aturan mengenai informasi kandungan gizi dalam produk makanan olahan.
Penny K. Lukito, Kepala BPOM, menuturkan keamanan pangan saat ini menjadi masalah yang harus diperhatikan semua pihak.Pasalnya, Indonesia tidak hanya menghadapi penyakit akibat pangan yang tercemar, tetapi juga penyakit tidak menular yang berkaitan dengan konsumsi pangan, seperti obesitas, hipertensi, diabetes, kencing manis, gizi buruk, dan lainnya.
Advertisement
Permasalahan pangan tidak hanya terkait keamanan pangan, tetapi juga terkait gizi.
Dalam hal keamanan pangan, kandungan gizi dan nutrisi, BPOM pun melakukan pengawasan label produk makanan, baik sebelum diedarkan sampai post market supaya masyarakat sebagai konsumen lebih bijak dalam memilih produk pangan yang akan dikonsumsi sesuai kebutuhannya.
“Akan ada aturan yang lebih detail dalam waktu dekat menyangkut informasi yang lebih lengkap dalam produk pangan yang mencantumkan informasi yang mudah dipahami dan dibaca oleh masyarakat menyangkut kandungan lemak, garam, dan gula,” ujarnya seusai acara Hari Keamanan Pangan Dunia di Jakarta, Minggu (30/6/2019).
Kebijakan tersebut disebabkan Indonesia sebagai negara dengan masyarakat level menengah yang sedang berkembang dan cenderung mengkonsumsi suatu bahan pangan berlebihan dan pada akhirnya menyebabkan penyakit. Contohnya, konsumsi gula yang berlebihan akan menyebabkan penyakit diabetes.
Selain itu, BPOM juga melakukan pengawasan terhadap pangan fortifikasi seperti garam dan tepung terigu. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pangan yang aman, bermutu, dan bergizi bagi kehidupan, BPOM juga proaktif melakukan berbagai kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat umum.
Penny pun mengajak semua pihak untuk bersinergi mengawal keamanan pangan di Indonesia, baik melalui pembinaan maupun pengawasan.
“Kami tidak hanya berhenti pada perayaan hari keamanan pangan hari ini, tetapi sosialisasi keamanan terus dilakukan,” kata Penny.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menyatakan pihaknya sebagai pelaku industri mamin berupaya lebih memahami dan meningkatkan faktor keamanan pangan. Apalagi, keamanan pangan menjadi faktor daya saing produk mamin olahan.
“Yang masih perlu ditingkatkan terutama untuk industri kecil karena banyak yang belum mengerti mengenai keamanan pangan, untuk industri menengah dan besar sudah banyak yang mematuhi. Ini yang menjadi PR kita semua,” kata Adhi.
Adapun, jumlah industri kecil di sektor industri mamin kurang lebih 1,6 juta, sedangkan industri skala menengah besar berjumlah sekitar 6.000 perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement